Denpasar (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Bali akan memfasilitasi pemindahan pasangan warga lanjut usia (lansia) kurang mampu yang tinggal di gubuk berlantai tanah di kawasan Jalan Sekar Tunjung, Denpasar, ke panti wreda.
"Kondisi tempat tinggal yang bersangkutan sangat tidak layak dan harus segera ditangani. Untuk itu, secepatnya akan kami pindahkan ke Panti Jompo Werdha Syailendra (di Jimbaran, Kabupaten Badung) untuk nantinya akan ditangani lebih maksimal. Kesehatannya juga akan ditangani lebih intensif," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar, Sabtu.
I Wayan Keten (66) dan Marniah (63) tinggal di gubuk kayu beratap asbes dengan lantai tanah yang sewaktu-waktu bisa roboh.
Di gubuk kecil itu, Keten hanya bisa berbaring karena penyakit membuatnya tidak bisa berjalan. Di temani sang istri, dia menghabiskan hari berbaring di tempat tidur menunggu bantuan dari keluarga, kerabat, dan orang-orang yang peduli.
Baca juga: Putri Koster: Lansia wajib diberdayakan
Dewa mengatakan bahwa pemerintah berkewajiban membantu warga lansia yang kurang mampu seperti Keten dan Marniah.
"Ini sejalan dengan Perda Nomor 11 Tahun 2018 tentang Kesejahteraan Lansia, yang menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap kesejahteraan lansia baik dari sisi alokasi anggaran daerah maupun penanggung jawab pelaksana kebijakan di tingkat daerah," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Dinas Sosial memfasilitasi Keten dan istrinya tinggal di panti wreda dan mempersilakan keluarga menjenguk atau menjemput mereka kalau kondisi ekonomi mereka sudah memungkinkan.
"Yang jelas, selain (pelayanan) kesehatan dan tempat tinggal yang layak, nantinya yang bersangkutan akan mendapatkan beragam kegiatan positif untuk mengisi hari tuanya, tidak menyendiri lagi," kata Dewa, mantan Penjabat Bupati Bangli.
Baca juga: Dinkes Bali wajibkan pelayanan kesehatan layak untuk lansia lewat Perda 11/2018
Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali Tjokorda Putri Haryani Sukawati sudah meninjau tempat tinggal pasangan I Wayan Keten-Marniah dan menekankan pentingnya pemberian bantuan dan pelayanan bagi mereka.
"Dengan difasilitasi untuk dipindahkan ke panti jompo, maka Bapak dan Ibu Keten bisa memperoleh fasilitas yang lebih baik dan layak. Kesehatannya juga akan dipantau secara periodik, sehingga lebih terjamin," ujar Putri Haryani.
Baca juga: Dinsos Bali: Panti Syailendra kurangi lansia telantar