Denpasar (ANTARA) - Sekitar 20 orang lanjut usia (lansia) di Bali mengikuti lomba peragaan busana pejuang untuk menyemarakkan HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) di Denpasar, Jumat.
Ketua Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) NKRI Ni Ketut Mira Andayani mengatakan lomba yang melibatkan lansia usia 60-70 tahun ini pertama kali digelar karena permintaan mereka.
“Tahun lalu ada peragaan busana anak-anak saja, lansia tidak ada. Tahun ini tambahan, mereka minta sendiri dan lansia memang layak tampil,” kata dia.
Mira melihat antusias para lansia di Bali sangat tinggi. Beberapa dari mereka terlihat berjuang mengikuti lomba dengan membawa atribut persis seperti pejuang, beberapa lainnya bahkan sudah siap dan tiba sejak pagi hari.
Baca juga: Dinas Sosial Denpasar minta desa rutin cek data lansia telantar
“Ada yang membawa sepeda ontel, ada yang dari luar Denpasar seperti Karangasem, Buleleng, Tabanan, Gianyar, bahkan peserta yang paling pertama datang dari Pejeng Gianyar, katanya supaya tidak macet, berarti mereka sudah niat untuk datang,” ujarnya.
Ketua AMP NKRI itu melihat semangat para lansia ini patut dicontoh, dimana di tengah maraknya paparan budaya dampak dari pariwisata yang besar, para lansia tetap menunjukkan nasionalismenya.
Untuk menyemarakkan HUT ke-79 RI, selain peragaan busana pejuang, organisasi kemasyarakatan ini juga menggelar lomba umum dengan hadiah-hadiah hiburan sebagai pemantik seperti sepeda gayung, kipas angin, penanak nasi, hingga gawai.
Baca juga: Pemkot Denpasar gugah kampus agar peduli kesehatan lansia
Salah satu lansia di Bali yang mengikuti peragaan busana pejuang adalah Made Sherif, lansia usia 68 tahun yang datang menggunakan sepeda ontelnya.
“Yang dibawa hari ini ada miniatur senjata, sepeda ontel, dan pakaian yang sengaja saya pakai mencirikan veteran, karena dulu orang tua saya veteran,” kata dia.
Selain mengikuti lomba ini, rencananya ia akan melanjutkan merayakan HUT ke-79 RI dengan berkeliling Kota Denpasar bersama lansia lainnya.