Badung, Bali (ANTARA) - Kabupaten Badung, Provinsi Bali, selama ini dikenal sebagai kawasan wisata "Pulau Dewata" dengan sejumlah fasilitas perhotelan dan jasa transportasinya yang memadai.
Namun, ternyata Badung yang APBD 2019 mencapai Rp7,7 triliun itu, juga memiliki segudang prestasi dan pelayanan publik yang membanggakan.
Prestasi Badung yang bertaraf regional hingga nasional itu, antara lain penghargaan bidang Kearsipan dari lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sedangkan Akreditasi A Kearsipan dari Kantor ANRI juga diraih Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Badung.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung, Ni Wayan Kristiani, saat menerima penghargaan dari Kepala ANRI, Mustari Irawan, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat beberapa bulan lalu, menyebut dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, terdapat 33 kabupaten/kota yang berhasil mendapatkan nilai baik di mana Kabupaten Badung berada pada peringkat 19.
"Berhasil meraih nilai 79.55 dengan kategori baik," kata dia.
Badung juga meraih penghargaan Pakarti Madya III tingkat nasional 2019 kategori Pelaksana Terbaik Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Kategori Kabupaten dan juara harapan I tingkat nasional dalam Lomba Perpustakaan Umum Terbaik (Desa/Kelurahan) 2019.
Untuk Pakarti Madya III tingkat nasional itu, Pemkab Badung diwakili oleh "Kampung Keluarga Berencana (KB)" di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Penghargaan itu diterima pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, awal Juli 2019.
"Prestasi yang diraih oleh Desa Dalung ini tidak terlepas dari dukungan serta sinergitas antara Tim Penggerak PKK Desa Dalung dengan Pemkab Badung, serta masyarakat," ujar Sekretaris Tim Penggerak PKK Badung, Nesia Yoga Segara, di Mangupura, Badung beberapa waktu lalu.
Dalam penilaian itu, Desa Dalung berhasil masuk 12 besar setelah menyisihkan ratusan desa dari 511 kabupaten dari seluruh wilayah Indonesia.
"Unggulan Kampung KB Desa Dalung adalah kreativitas warganya untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi kerajinan kreatif yang bernilai jual tinggi," ujarnya.
Penghargaan lain diterima tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Badung, yakni "Public Service Award Bali 2019" dalam rangka "Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2019" ketujuh di Provinsi Bali yang diselenggarakan MarkPlus Inc bersama Majalah Marketeers.
Sebanyak tiga OPD yang meraih penghargaan itu, yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta RSUD Mangusada Badung.
"Ketiganya dianggap berhasil dalam melaksanakan inovasi, 'branding' dan 'marketing' sektor publik dengan baik," ujar Kepala DPMPTSP Badung, I Made Agus Aryawan, di Kuta, Badung beberapa waktu lalu.
Penghargaan nasional yang lain juga diraih Perpustakaan Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
"Kami meraih juara harapan 1 nasional dalam Lomba Perpustakaan Umum Terbaik (Desa/Kelurahan) Tingkat Nasional 2019. Penyerahan sertifikat penghargaan telah dilaksanakan di Jakarta (16/8)," ujar Perbekel atau Kepala Desa Mengwi, I Ketut Umbara.
Kabupaten Badung juga meraih penghargaan bidang kepariwisataan dalam Bali Tourism Awads 2019/2020 yang diselenggarakan ITTA Foundation, lalu BNN Badung juga meraih penghargaan tanggap narkoba dari BNN RI atas keberhasilan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Penghargaan BNN RI itu diberikan kepada Badung, karena dinilai sebagai kabupaten yang bersinergi dan berkontribusi aktif dalam pelaksanaan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaandan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tanggap darurat ancaman narkoba di Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris BNN Pusat Adhi Prawoto.
Daerah itu juga kembali meraih penghargaan tertinggi bidang tertib lalu lintas dan angkutan kota tingkat nasional pada ajang penilaian Wahana Tata Nugraha (WTN) dan juara umum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV/2019.
"Kawasan Kuta, sebagai wilayah perkotaan yang mewakili Badung dalam Penganugerahan WTN tingkat nasional tahun 2018-2019 berhasil meraih penghargaan tertinggi di bidang tertib lalu lintas dan angkutan kota bersama beberapa kota lainnya di Indonesia," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, menanggapi penghargaan yang diserahkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Jakarta (15/9) itu.
Tercatat, penghargaan tersebut merupakan ke-18 kali dengan kategori WTN Tanpa Catatan setelah sebelumnya Kuta juga berhasil meraih penghargaan yang sama pada 1998, 2000, 2001, 2002, 2003, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2018-2019.
Selain itu, Universitas Udayana (Unud) Bali memberikan Anugerah Udayana kepada Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, atas komitmen bidang pendidikan. Penghargaan serupa juga diberikan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose atas komitmen pada kepolisian.
"Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap dunia pendidikan dan pengembangan Universitas Udayana. Berdasarkan pertimbangan tersebut kami menyerahkan penghargaan Anugerah Udayana," ujar Ketua Senat Unud Dewa Suprapta, dalam Sidang Terbuka Senat Unud dalam rangka Dies Natalis Ke-57 Unud di Jimbaran, Badung, Bali (28/9).
Baca juga: Aplikasi "Badung Smart City" mudahkan masyarakat dapat akses informasi
Baca juga: Pemkab Badung buat aplikasi "FishGo" untuk bantu nelayan tradisional
Pelayanan publik
Yang tak kalah membanggakan, adalah dua inovasi Pemerintah Kabupaten Badung meraih penghargaan TOP 45 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) setelah melewati proses seleksi dan terpilih dari 3.400 inovasi terbaik nasional 2019. Penghargaan itu diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden RI Jakarta (15/10).
Dalam penghargaan itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menetapkan inovasi Pemkab Badung, yaitu Badung Anti Kantong Plastik (Batik) Berbasis Kearifan Lokal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung dan inovasi aplikasi FishGo dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Badung menjadi pemenang TOP 45 dan berhak mewakili Indonesia di United Nations Public Service Awards (UNPSA) pada 2020.
"Keberhasilan dua inovasi Badung itu merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh jajaran mulai dari bupati, wakil bupati, DPRD, komponen perangkat daerah dan seluruh masyarakat. Secara khusus, saya mengapresiasi DLHK dan Balitbang Badung yang telah menjadi pionir yang menjadikan Badung sebagai 'role model' nasional bahkan menjadi layanan publik kelas dunia," kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menanggapi penghargaan untuk inovasi Batik dan FishGo.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung, I Wayan Suambara, hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Badung terkait dengan pelayanan publik yang meningkat menunjukkan kinerja pelayanan oleh perangkat daerah setempat semakin baik.
"Dari survei yang kami lakukan, IKM terhadap pelayanan yang dilakukan oleh perangkat daerah di lingkungan Pemkab Badung mengalami peningkatan dengan nilai 83,61. Survei IKM, khususnya terkait dengan pelayanan publik yang dilakukan oleh perangkat daerah di lingkungan Pemkab Badung, itu menjadi agenda tahunan kami," katanya.
Pada tahun ini, survei dilakukan oleh Badan Litbang bekerja sama dengan Universitas Warmadewa Bali. Hasil survei yang sudah dilakukan secara objektif dan terbuka itu telah disampaikan tim Universitas Warmadewa terdapat peningkatan dibandingkan dengan dari tahun sebelumnya.
Pada 2017, nilai rata-rata kepuasan masyarakat berada pada angka 79,73 dan survei yang dilaksanakan pada 2019 untuk mengukur IKM pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 83,61.
Baginya, peningkatan itu menggambarkan adanya peningkatan perilaku pelayanan publik yang dilakukan oleh perangkat daerah kepada masyarakat.
"Jadi, survei ini respondennya adalah masyarakat umum yang mencari pelayanan-pelayanan pada perangkat daerah di Pemkab Badung dan semua perangkat daerah sebagian besar memperoleh nilai yang baik dan 50 persen memperoleh klasifikasi A dengan mutu pelayanan sangat baik," kata Suambara.
Tidak hanya Batik (Badung Anti Kantong Plastik) sebagai inovasi pelayanan publik yang memuaskan masyarakat, Pemkab Badung juga memiliki bank sampah di sejumlah kecamatan yang menunjukkan komitmen pelayanan publik pada aspek lingkungan yang menjadi masalah tersendiri untuk kawasan wisata seperti Bali.
Setidaknya, ada empat kecamatan yang sudah berhasil membentuk bank sampah mandiri, yakni Kuta Selatan, Petang, Kuta Utara, dan Mengwi. Sebelum akhir 2019, Pemkab Badung menargetkan dapat meresmikan ratusan bank sampah lagi di wilayah Kecamatan Kuta dan Abiansemal.
Untuk Kecamatan Mengwi, Pemkab Badung telah meresmikan 207 unit Bank Sampah Mandiri (BSM) PKK Mangu Srikandi dari 20 desa/kelurahan se-Kecamatan Mengwi di Desa Adat Gulingan, Mengwi, Badung.
"Kami juga meresmikan pembentukan 99 unit Bank Sampah Edukasi Badung (BSEB) Mangu Kumara dengan jangkauan wilayah sekolah, 31 unit Bank Sampah Mandiri Komunal (BSMK) dan Bank Sampah Mandiri Utama (BSMU) di Kecamatan Mengwi," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, (22/10).
Baca juga: Masyarakat Desa Adat Kapal Badung ikuti tradisi Perang Ketupat
Baca juga: Desa Munggu Badung "dandani" Tradisi Mekotek jadi atraksi wisata
Bupati Giri Prasta mengapresiasi jajaran bendesa atau kepala desa adat, perbekel atau kepala desa, dinas, lurah, kelompok pemuda dan ibu-ibu PKK yang telah antusias mengikuti rangkaian program Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih, sehingga setiap banjar di Badung memiliki bank sampah mandiri.
"Dengan terbentuknya bank sampah mandiri, kami berkomitmen menjadikan sampah menjadi berkah dan bernilai ekonomis. Nantinya, kami siap menjadi contoh di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Selain itu, Bupati Giri Prasta juga ingin menyelesaikan masalah sampah di Badung salah satunya dengan program 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) atau mengurangi, memilah, dan mengolah sampah.
Pihaknya juga mewajibkan desa dan kelurahan di Badung membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Sampah plastik akan didaur ulang dan dapat dijadikan bahan bakar, sampah organik diolah menjadi pupuk organik, sedangkan sampah basah diolah untuk peternakan "magot" sebagai pakan ternak.
Dengan berbagai program pengolahan sampah itu, Pemkab Badung menargetkan daerah setempat dapat mandiri dalam pengelolaan sampah pada 2021, sehingga Badung bukan sekadar kawasan wisata, namun kawasan wisata yang bersih, indah, dan nyaman.