Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letnan Jenderal Doni Monardo menyebut hingga pukul 11.00 WIT telah terjadi 1.359 kali gempa susulan di Maluku, sehingga dampak bencana tersebut telah menimbulkan korban yang cukup banyak.
"Pada 26 September tahun 2019 telah terjadi gempa di Maluku dan sampai pukul 11.00 WIT telah terjadi 1.359 kali gempa," kata Doni Monardo saat membuka membuka Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) 2019 di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan 155 dari 1.359 kali gempa susulan tersebut dirasakan masyarakat Maluku dan dampak dari gempa tersebut menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak, atau lebih dari sekitar 39 hingga 40 orang korban jiwa.
Selain korban jiwa, gempa tersebut mengakibat ribuan orang luka berat, sedang, ringan dan lebih dari 6.000 rumah masyarakat, fasilitas umum mengalami kerusakan.
Baca juga: Gempa beruntun buat masyarakat Ambon panik dan mengungsi ke pegunungan
"Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana ini menjadi komitmen kita untuk menghadapi berbagai macam bencana," ujarnya.
Menurut dia, bencana alam yang saat ini sedang berlangsung yaitu kebakaran hutan lahan di sejumlah daerah dan ini telah dilakukan berbagai upaya pemadaman kebakaran ini.
"Pemerintah telah melakukan berbagai pemadaman kebakaran ini, dimulai pemadaman menggunakan air, teknologi modifikasi cuaca dan puluhan helikopter dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di lahan gambut ini," katanya.
Baca juga: Glenn Fredly donasikan pendapatan konser untuk korban gempa Maluku
Ia menambahkan Markas Besar TNI sudah mengerahkan pesawat untuk membuat hujan buatan. Namun apa yang terjadi, ternyata lahan gambut yang terbakar tidak serta merta padam, karena gambut yang terbakar di sejumlah daerah telah mengalami kekeringan yang sangat lama.
"Hujan buatan ini tidak mampu memadamkan api di lahan gambut yang baranya sudah sampai ke dasar lahan gambut yang mencapai tujuh meter," katanya.
BNPB: 1.359 gempa susulan guncang Maluku
Jumat, 11 Oktober 2019 15:14 WIB