Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah kalah bersaing membeli gabah produksi petani di Bali karena para pedagang yang datang ke sawah berani mematok harga antara Rp3.500 hingga Rp4.000 per kilogram.
"Saya baru akan menjual gabah jika pedagang mau membayar Rp4.000 per kilogram, harga seperti itu sudah rugi jika dibandingkan harga barang keluaran pabrik," kata Made Mudana, petani asal Denpasar, Rabu.
Ia mengaku dirinya akan bertahan dengan harga jual yang diinginkannya sebesar Rp4.000 per kilogram karena sebelum padi di sawahnya ditebas sudah ada beberapa pedagang yang menghubunginya dan permintaan tertinggi hanya Rp3.500 per kilogram.
Ini gambaran sekilas dari kelompok petani yang sedang panen di subak yang tahun 2011 mengikuti lomba subak di Denpasar, tentu hasilnya lebih bagus dari sebelumnya karena mendapat bimbingan daalam berproduksi.*