Singaraja (ANTARA) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana mengatakan pihaknya mulai melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan kawasan danau kembar, yakni Buyan dan Tambingan di Buleleng sebagai kawasan ekoturisme atau wisata alam.
"Selama ini, pemanfaatan hutan di daerah Dasong, Buyan, belum maksimal dan kualitas dari fungsi hutan menurun, sehingga kami berencana melakukan upaya peningkatan kualitas kelestarian lingkungan di kawasan hutan tersebut," kata Bupati Suradnyana dalam keterangan tertulis
Humas Pemkab Buleleng, yang diterima di Singaraja, Bali, Sabtu.
Menurut Bupati Suradnyana, Pemkab Buleleng kini membuat berbagai terobosan untuk mengembangkan dua danau tersebut, salah satunya bekerja sama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan masyarakat sekitar danau untuk melakukan upaya-upaya konservasi, yakni melakukan pengembangan wisata dengan konsep eco tourism atau wisata alam.
Nantinya, kata Bupati, kawasan hutan di daerah Buyan dan Tamblingan akan dikembangkan eco tourism-nya dengan membangun sarana pendukung seperti campink ground, jogging track, serta kendaraan listrik.
"Pengembangan wisata eco tourism dan pariwisata ini akan berdampak juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bupati Suradnyana berharap, dengan pengembangan ekoturisme itu masyarakat secara bersama-sama tetap melestarikan lingkungan kawasan hutan agar tetap asri dan alami.
“Kalau bisa nantinya ada kebun bunga di sepanjang jalan, itu merupakan salah satu strategi yang dapat menarik wisatawan,” katanya.
Baca juga: Enam Landak Jawa huni Taman Alam Danau Buyan-Buleleng
Sementara itu, Kepala BKSDA Bali Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana Bupati Buleleng terkait inisiatif pengembangan kawasan hutan Buyan dan Tamblingan ini.
Pihaknya juga mendukung konsep pengembangan kawasan Buyan dan Tamblingan dengan pemanfaatan wisata dengan konsep ekoturisme.
"Saya kira konsep eco tourism ini merupakan konsep yang sejalan dengan Pemerintah Daerah, sehingga ini merupakan peluang yang sangat baik," ucapnya.
Ia mengatakan, dari sisi perencanaan pengembangan wisata tersebut juga sesuai dengan perencanaan BKSDA Bali dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk pengembangan pariwisata Buyan-Tamblingan berbasis pada lingkungan yang berkualitas.
"Untuk soal izin kami tindak lanjuti baik dari sisi pemanfaatan kawasan, maupun dalam sisi pelestarian lingkungannya," katanya.
Baca juga: Atraksi "Pedau Singa" tambah daya tarik Danau Buyan-Tamblingan Buleleng