Denpasar (ANTARA) - Yayasan Layanan Pengaduan Konsumen (YLPK) Bali mendata hingga hari ini sebanyak 150 warga telah membuat aduan dampak dari pemadaman listrik di Bali pada Jumat (2/5) lalu.
“Pengaduannya banyak, tapi banyak yang tidak menyertakan data-data kerugian, hanya menyampaikan keluhan agar pemadaman listrik ini tidak sering-sering terjadi, kalau ditotal mungkin 150 aduan,” kata Direktur YLPK Bali I Putu Armaya, di Denpasar, Senin.
Ia menghitung bagi aduan yang menyertakan data kerugian setidaknya tercatat Rp200 juta. “Pengaduan kebanyakan dari pemilik ikan koi dari Singaraja dan Denpasar, kalau Tabanan pemilik ayam petelur, lalu ada juga yang mengadukan tentang komputernya yang rusak di Denpasar,” ujar Armaya.
Sembari terus mengumpulkan aduan, YLPK Bali akan memulai bersurat kepada PLN untuk mengajukan tuntutan dari konsumen listrik.
Armaya mengatakan permohonan pertanggungjawaban ini hal yang wajar karena telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, dimana konsumen berhak mendapatkan ganti kerugian.
Jika pelaku usaha tidak mampu memberikan pelayanan barang dan atau jasa dengan baik, termasuk tidak mampu memberikan pelayanan listrik kepada konsumen dengan baik, maka konsumen berhak mendapatkan ganti kerugian berupa barang, uang, atau santunan yang setara nilainya.
Armaya menjelaskan ada alasan masyarakat bisa terdampak pemadaman listrik, seperti salah satunya aduan dari pemilik ikan koi yang kehilangan jutaan rupiah karena ikan peliharaannya mati.
“Sebenarnya para pemilik ikan koi sudah menyiapkan alat darurat agar ikan tidak mati saat listrik padam. Namun karena listrik terlalu lama mati, jadi ikan tidak bertahan, sampai air padam dan air tandon terkuras habis,” kata dia.
Selain mewadahi pengaduan masyarakat, YLPK Bali juga meminta PLN segera mengungkap dan menjelaskan detail persoalan kelistrikan yang dikabarkan padam karena terjadi gangguan pada transmisi Jawa-Bali.
Menurutnya, ini penting diketahui konsumen listrik sehingga mereka mendapat informasi yang baik dan pemahaman yang benar atas situasi yang terjadi.
Diketahui, pemadaman listrik melanda hampir seluruh Bali pada Jumat (2/5) lalu, dimana rata-rata pemadaman terjadi selama lima jam dan siang ini pemadaman kembali terjadi di sejumlah titik untuk pemeliharaan jaringan.
Baca juga: Wagub Bali: Mandiri energi solusi buntut pemadaman listrik
Baca juga: PHRI dorong Bali mandiri energi buntut listrik padam
Baca juga: PLN berhasil pulihkan 100 persen sistem kelistrikan di Pulau Bali