"Bantuan ini merupakan salah satu motivasi yang kami berikan kepada masyarakat agar terus bersatu membangun wilayah desanya," ujarya dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Selasa.
Selain menyerahkan bantuan hibah, Giri Prasta bersama masyarakat Desa Adat Nungnung, juga melaksanakan aksi bersih-bersih dan gotong-royong di kawasan jalan subak Nungnung.
Ia mengatakan, kegiatan yang melibatkan unsur masyarakat, petugas desa adat, kelian atau kepala banjar adat dan dinas serta tokoh desa setempat itu merupakan bagian dari program kabupaten badung yaitu Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih yang rutin dilakukan pada minggu pertama setiap bulannya.
"Kegiatan di Nungnung ini juga bertalian dengan program kegiatan salah satunya pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan perkapita petani," kata Giri Prasta.
Menurutnya, dalam pembangunan JUT, telah dilakukan kajian dengan baik oleh Dinas PUPR Badung. Untuk itu, ia berterima kasih kepada masyarakat yang telah membuka jalan ini, dan yang tak kalah pentingnya terima kasih kepada masyarakat pemilik lahan.
"Bagi kami ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan pemerintah akan menuntaskan JUT ini," ujarnya.
Baca juga: Bupati Badung bantu Pura Desa dan Pura Puseh Adat Kerobokan
Sementara itu, Bendesa atau Kepala Desa Adat Nungnung, I Wayan Joni mengatakan, pihaknya berterima kasih atas bantuan hibah yang diberikan Pemkab Badung kepada masyarakat Desa Adat Nungnung.
Ia menjelaskan, bantuan Rp2 miliar itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan pelinggih di Pura Dalem dan sejumlah renovasi yaitu, padmasana, gedong dalem, paruman, bale lantang, bale penganteg, apit lawang, bale kulkul, penyengker di jaba sisi dan sisi barat serta candi bentar, termasuk penataan areal pura.
"Untuk pembangunannya akan kami mulai lakukan pada tanggal 3 September besok daln diperkirakan akan membutuhkan waktu selama 3,5 bulan," katanya.
Baca juga: Desa Pakraman Nongan-Karangasem gelar ritual "Ngusaba Dalem"
KPA Badung
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung menyelenggarakan kegiatan "Aku Tahu, Aku Cegah" sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit HIV AIDS.
"Kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2019 ini merupakan upaya kami dalam pencegahan HIV AIDS melalui jalur pendidikan," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura (2/9).
Ia mengatakan, kegiatan "Aku Tahu, Aku Cegah" tersebut merupakan kegiatan inovasi yang dilaksanakan oleh KPA Kabupaten Badung yang menyasar pelajar tingkat SMP, SMA/SMK setempat.
"Kegiatan ini menyasar siswa untuk mempersiapkan generasi penerus karena perjalanan virus HIV itu lima sampai 10 tahun tanpa gejala dengan usia tertinggi yang terinfeksi HIV AIDS adalah merupakan usia produktif," ujarnya.
Menurut Wabup Suiasa, inovasi "Aku Tahu Aku Cegah" merupakan wujud pencegahan yang nyata, dan mengajak pesertanya yang telah mendapatkan informasi untuk melakukan pencegahan yang dimulai pada diri sendiri.
"Kemudian informasi yang didapat itu nantinya dapat disebarluaskan kepada teman terdekat, keluarga, masyarakat di sekitar hingga dalam lingkup yang lebih luas dalam upaya 'Ending AIDS 2030'," kata Suiasa.
Baca juga: Putri Koster ajak media perangi narkoba dan HIV/AIDS
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara, Ida Bagus Nirmala Kesuma menjelaskan, kegiatan "Aku Tahu, Aku Cegah" itu merupakan kegiatan inovasi yang dilaksanakan dengan pemberian informasi dasar HIV AIDS, pencegahan, dan layanan tes HIV.
"Kegiatan ini kami lakukan selama tiga bulan hingga bulan November mendatang dengan menyasar para siswa SMP dan siswa SMA/SMK yang ada di wilayah Badung," katanya.
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung menyelenggarakan kegiatan "Aku Tahu, Aku Cegah" sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit HIV AIDS.
"Kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2019 ini merupakan upaya kami dalam pencegahan HIV AIDS melalui jalur pendidikan," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura (2/9).
Ia mengatakan, kegiatan "Aku Tahu, Aku Cegah" tersebut merupakan kegiatan inovasi yang dilaksanakan oleh KPA Kabupaten Badung yang menyasar pelajar tingkat SMP, SMA/SMK setempat.
"Kegiatan ini menyasar siswa untuk mempersiapkan generasi penerus karena perjalanan virus HIV itu lima sampai 10 tahun tanpa gejala dengan usia tertinggi yang terinfeksi HIV AIDS adalah merupakan usia produktif," ujarnya.
Menurut Wabup Suiasa, inovasi "Aku Tahu Aku Cegah" merupakan wujud pencegahan yang nyata, dan mengajak pesertanya yang telah mendapatkan informasi untuk melakukan pencegahan yang dimulai pada diri sendiri.
"Kemudian informasi yang didapat itu nantinya dapat disebarluaskan kepada teman terdekat, keluarga, masyarakat di sekitar hingga dalam lingkup yang lebih luas dalam upaya 'Ending AIDS 2030'," kata Suiasa.
Baca juga: Putri Koster ajak media perangi narkoba dan HIV/AIDS
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara, Ida Bagus Nirmala Kesuma menjelaskan, kegiatan "Aku Tahu, Aku Cegah" itu merupakan kegiatan inovasi yang dilaksanakan dengan pemberian informasi dasar HIV AIDS, pencegahan, dan layanan tes HIV.
"Kegiatan ini kami lakukan selama tiga bulan hingga bulan November mendatang dengan menyasar para siswa SMP dan siswa SMA/SMK yang ada di wilayah Badung," katanya.