Mataram (ANTARA) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meresmikan masjid dan sekolah ramah gempa bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pembangunan sekolah dan masjid dilakukan setelah mengalami kerusakan akibat gempa yang melanda NTB pada 2018.
"Pembangunan masjid dan sekolah yang rusak akibat gempa ini untuk masa depan pendidikan generasi muda kita, makanya harus cepat kita rehabilitasi. Karena sekolah adalah masa depan kalau tidak cepat diperbaiki maka kita menunda masa depan generasi muda kita," ujar JK di Kantor PMI NTB di Kota Mataram, Sabtu.
Karena itu, atas terbangun fasilitas tersebut JK mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembangunan tersebut. Karena tanpa ada dukungan dari TNI, PU, dan keterlibatan masyarakat secara langsung pembangunan tersebut tidak bisa selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Memang kita tidak mengharapkan ada bencana, tapi bila bencana terjadi pemerintah dan PMI siap membantu," ucap JK.
Diketahui, pembangunan lima sekolah ramah gempa dan tiga masjid ini ditandai dengan penandatangan delapan prasasti oleh Wapres Jusuf Kalla. Bantuan masjid dan sekolah ramah gempa tersebut berlokasi di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Timur yang merupakan wilayah terdampak gempa bumi yang melanda NTB pada 2018.
Kedelapan bangunan yang diresmikan itu, di antaranya SDN 2 Gumantar, SDN 1 Dangiang di Lombok Utara. Selanjutnya, Madrasah Tsnawiyah (MTS) Nahdatul Wathan Pangsor Gunung, SDI Obel-Obel Lombok Timur, SDI Asyababiyah Lombok Barat.
Kemudian, Masjid Nurul Andhor Tibuhatapan di Lombok Timur, Masjid Nurul Muttakin di Lombok Utara, Masjid Nurul Iman di Lombok Tengah. Sementara itu, dalam tahap pembangunan Masjid Quba Lombok Barat, Masjid Al-Muhajirin dan Masjid Al-Muttakin di Lombok Utara.
Selain itu, Wapres yang juga menjabat Ketua PMI, menyaksikan penyerahan bantuan satu unit kendaraan tangki air dan dua kendaraan ambulans dari Taiwan Evonomic Trade Office (Teto) serta satu unit kendaraan ambulans dari PT Samsung Elektonik Indonesia yang diserahkan kepada Ketua PMI NTB H Ridwan Hidayat.