Badung (ANTARA) - Aktivitas penerbangan dan operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, terpantau normal pascagempa bumi yang terjadi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, di kedalaman 104 km pada 08.18 WITA.
"Operasional penerbangan dan atau proses take off landing di Bandara Ngurah Rai berjalan normal," ujar Communication and Legal Section Head Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, di Badung, Selasa.
Berdasarkan keterangan resmi, Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti, juga memastikan gempa yang terjadi di Pulau Bali tidak mengganggu jalannya operasional penerbangan di Bandara Ngurah Rai.
“Berdasarkan laporan awal, semua dalam kondisi normal dan aman, semua fasilitas siap digunakan untuk pelayanan,” ujarnya.
Pascagempa bumi, Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub juga terus melakukan pemeriksaan sejumlah fasilitas di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pengecekan menyeluruh dilakukan mulai dari sisi udara, sisi darat serta fasilitas pelayanan navigasi penerbangan di AirNav Indonesia cabang Denpasar juga tidak mengalami kerusakan akibat gempa.
Polana mengimbau, kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
"Utamakan keselamatan, keamanan dan pelayanan dan terus melakukan koordinasi untuk mengatasi dan mengantisipasi hal-hal yang mengganggu jalannya penerbangan,” katanya.
Baca juga: Pasca-gempa Bali, aktivitas pariwisata di Bali normal
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan, ketika terjadi gempa, telah dilakukan evakuasi terhadap penumpang yang akan berangkat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ke area apron pesawat dengan panduan petugas keamanan dan AMC.
Selain itu, pascagempa bumi juga telah dilaksanakan runway inspection dengan hasil runway dalam keadaan aman (servicable).
“Dengan adanya runway inspection terjadi keterlambatan penerbangan yaitu sebanyak lima pesawat tertahan selama 15 menit,” kata Elfi.
Pesawat yang dilaporkan mengalami keterlambatan akibat pemeriksaan runway tersebut diantaranya adalah Boeing B 738, B738, Airbuss A320, ATR 76, ATR 762.