Manado (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memberikan pesan khusus kepada masyarakat Sulawesi Utara setelah putusan Mahkamah Konstitusi mengenai sengketa perselisihan hasil pemilu umum (PHPU).
"Saya titip, setelah putusan MK pilpres (pemilihan presiden) sudah selesai. Jangan sampai ada lagi di antara kita yang tidak saling sapa antartetangga karena dulu beda pilihan, tidak saling ngomong antarteman karena beda pilihan," kata Presiden Joko Widodo di Gedung Graha Bumi Beringin, kota Manado, Kamis.
Presiden Joko Widodo menyampaikan itu saat membagikan 2.000 sertifikat tanah dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara pada 4-5 Juli 2019.
Baca juga: Prabowo hormati hasil MK
Putusan MK pada Kamis (27/6), menolak seluruh gugatan pasangan 01 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga telah menetapkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu. Jokowi-Ma'ruf memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen, sementara pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.
"Kita harus bisa saling menghargai dalam pilihan politik, itu tidak apa-apa, ini namanya demokrasi, tapi jangan sampai tidak saling sapa antartetanga, tidak saling sapa antarteman karena beda pilihan politik. Pilpres selesai marilah kita berangkulan kembali, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, apapun sukunya dan pilihannya," tegas Presiden.
Baca juga: MK: pemohon tak mampu buktikan 5,8 juta pemilih fiktif
Presiden juga mengingatkan sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, jangan sampai perbedaan politik berubah menjadi saling benci dan dengki.
"Saya ingatkan kembali, kita ini saudara sebangsa dan se-Tanah Air, tantangan yang kita hadapi juga tantangan besar, kalau tidak berangkulan membangun negara ini maka kita ditinggal negara lain. Negara lain sudah jauh membangun infrastruktur, kita masih saling benci, kita tertinggal. Saya ingatkan semuanya kita berangkulan bersatu membangun negara," tegas Presiden.
Baca juga: Hakim : Video perubahan situng hanya narasi akun "Facebook"