Singaraja (ANTARA) - Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali dua doktor, yakni I Putu Mas Dewantara dan M. Mugni Assapari yang keduanya menempuh pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa.
"Kami mengharapkan dengan menyandang gelar doktor, dua doktor itu tetap mengembangkan kualitas diri maupun bisa semakin berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang bahasa," kata Direktur Pascasarjana Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. dalam ujian terbuka di Kampus Undiksha, Selasa.
Sebagai informasi, kata Suastra, dua doktor yang lulus ini menambah jumlah doktor yang dilahirkan Pascasarjana Undiksha yang kini menjadi 17 orang. "Tentu kami mengharapkan karya yang dihasilkan para doktor itu dapat mendukung pengembangan pendidikan, khususnya dalam bahasa," katanya.
Dalam ujian terbuka itu, Mas Dewantara mengangkat disertasi "Pengembangan Perangkat Pembelajaran MPK Bahasa Indonesia Berorientasi Sikap Bahasa di Universitas Pendidikan Ganesha".
Ia menjelaskan, dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan itu mahasiswa Undiksha tidak hanya unggul dalam penguasaan bidang masing-masing, tetapi juga memiliki kesantunan berbahasa ketika berkomunikasi. Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh persoalan global akan rendahnya sikap positif terhadap Bahasa Indonesia.
"Sekarang banyak ditemukan kesalahan berbahasa. Ada juga kesan bahwa Bahasa Indonesia itu, yang penting maksudnya tersampaikan sehingga ada hal-hal lain yang dikorbankan, karenanya perangkat ini ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah itu," katanya.
Mas Dewantara mengatakan, perangkat pembelajaran inicukup valid, praktis dan efektif, sehingga disarankankan kepada dosen MPK Bahasa Indonesia untuk menggunakan perangkat itu dalam pembelajaran.
"Penelitian ini berlangsung dua tahun. Dalam perjalanan memang ada kendala, tetapi itu saya anggap sebagai tantangan," kata dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha ini.
Sementara itu, Mugni Assapari mengangkat disertasi "Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mata Kuliah Umum Bahasa Inggris I Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram".
Penelitiannya dilakukan dengan mengambil objek pariwisata yang ada di Pulau Lombok, yang merupakan tanah kelahirannya. "Di Pulau Lombok marak destinasi pariwisata dan penelitian ini tentang semua budaya destinasi yang ada di Lombok," jelasnya.
Menurut Mugni, disertasi itu diselesaikan dalam waktu sekitar 1,5 tahun. "Saya harus membuat empat perangkat. Yang paling lama saya bikin itu bukunya. Ada lima belas buku. Satu itu memiliki enam materi," katanya.