Badung (ANTARA) - Sebanyak 9.957 orang siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 tingkat SMP di wilayah Kabupaten Badung, Bali.
"UNBK tahun ini sebenarnya diikuti oleh 9.962 siswa dari 22 SMP Negeri dan 46 SMP Swasta, namun dari jumlah tersebut sebanyak lima orang siswa tidak dapat ikut ujian dengan berbagai alasan," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Badung, I Ketut Widia Astika, saat melakakukan pemantauan UNBK SMP di SMPN 2 Kuta Utara, Dakung, Badung, Senin.
Untuk mempersiapkan UNBK, ia telah bekerja sama dengan Dinas Kominfo Badung dalam penyediaan listrik dan jaringan, demi kelancaran pelaksanaan ujian UNBK ini.
"Apa yang kami lakukan tentu untuk kelancaran bagi anak-anak didik dalam pelaksanaan ujian UNBK ini," katanya.
Ia mengatakan dalam pelaksanaan UNBK SMP ini, sangat berharap kejujuran dan kemandirian seluruh siswa SMP peserta ujian nasional.
"Saya ingin semua yang mengikuti ujian nasional SMP tahun ini dapat menyelesaikan dengan baik dan berkualitas," ujar Widia Astika.
Sementara itu, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang juga memantau pelaksanaan UNBK SMP itu mengatakan, Pemkab Badung mendukung dan telah menjalankan program ujian dengan sistem komputerisasi yang dikembangkan oleh pemerintah pusat untuk kemajuan pendidikan di Badung.
"Pada intinya kami ingin memastikan seberapa jauh persiapan dan pelaksanaan ujian di sekolah-sekolah di wilayah kami. Kami ingin memastikan berapa jauh terapan pendidikan di Badung dengan komputerisasi atau yang berbasis teknologi informasi," katanya.
Ia menambahkan untuk membangun Badung yang berkualitas dalam pendidikan, perlu dilakukan berbagai terobosan dan program yang dapat memberikan dampak positif kepada para anak didik di sekolah-sekolah dari tingkat yang paling bawah hingga perguruan tinggi.
"Dan kami juga telah memberikan langkah-langkah yang kongkrit dan nyata untuk pembangunan manusia di Badung untuk menuju Badung yang sejahtera," ujar Wabup Suiasa.