Bangli, Bali (ANTARA) - Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga I Nyoman Suteja monitoring pelaksanaan UNBK di dua sekolah menengah pertama yaitu SMPN 3 Bangli dan SMPN 4 Tembuku.
"Ujian nasional berbasis computer (UNBK)/computer based test (CBT) 100 persen terlaksana di Bangli, kata Bupati Gianyar I Made Gianyar di Bangli, Senin.
Menurut bupati, informasi dan teknologi (IT) sudah menjadi sahabat kita sehingga bagi anak anak milenial untuk urusan IT sudah tidak ada masalah lagi apalagi didukung kuatnya semangat anak anak, dan dengan sistim global IT yaitu dunia dalam genggaman, dimana tempat sudah tidak jadi faktor masalah , tidak ada bedanya antara orang desa dengan orang kota, sehingga sekarang kemampuan individu-lah yang menentukan sukses dan tidaknya seseorang, bukan kemampuan tempat.
"Sekarang ruang ruang itu sudah ditembus dunia maya oleh IT, sehingga kita di Kabupaten Bangli patut bersyukur 100 persen sudah UNBK sampai ke sekolah satu atap (SATAP), itu berarti menunjukan anak-anak Bangli telah jauh ke depan mengikuti perkembangan ,walaupun banyak keterbatasan dihadapi, namun karena kemauan yang kuat semua pasti bisa ” tegasnya.
Terkait kendala yang dihadapi sekarang ini, ia sampaikan pemerintah daerah ke depan harus memacu lagi kaitannya dengan penyediaan sarana komputer.
Sekarang masih dikloterkan/dikelompokan untuk ujiannya karna kekurangan fasilitas yaitu komputer dan mudahan kekurangan yang kita miliki untuk sekarang ini tidak menjadi kendala pada anak anak sehingga tetap terbagun sepirit untuk kemajuan dan lulus 100 persen dengan nilai sempurna. namun untuk kedepan dipaksa oleh keadaan dan tuntutan, pengadaan /penyiapan computer harus ditambah dan di maksimalkan,” ungkapnya.
Seiring program Presiden, ia juga sampaikan di Bangli, infrastruktur jalan sudah bagus , jalan ke desa-desa sudah hotmix, dan sekarang mengarah ke sumber daya manusia (SDM). Sehinga mulai 2020 Bupati Bangli sudah mengarah ke SDM mulai dari guru dan perangkatnya,
“Kita akan perhatikan kesejahteraan para guru, kan masih banyak guru guru kita ngabdi, nanti kita inginkan walaupun pengabdi, kita akan alokasikan ke sekolah berupa tambahan dari kabupaten minimal pengabdinya dapat Rp1 juta dan Untuk guru GTT minimal Rp2 juta, kasian yang pencetak SDM hidupnya belum sejahtera , dan di masa akhir jabatan, kita akan terus memberikan perhatian pada masyarakat Bangli,” kata Bupati. (*)