Gianyar, Bali (ANTARA) - Dekranasda Kabupaten Gianyar, Bali, mengikuti pameran busana terbesar se-Indonesia yakni Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 27-31 Maret.
"Indonesia Fashion Week diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dengan mengangkat tema “Cultural Values“. Tahun ini, IFW menitikberatkan budaya dari Borneo (Kalimantan) yang menjadi inspirasi perayaan budaya dan ikon program pada pergelaran IFW 2019," kata Ketua Dekranasda Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra dalam keterangan pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
Pameran IFW dibuka oleh Presiden IFW, Poppy Darsono. IFW adalah trade event yang bertujuan mengembangkan seluruh potensi dunia fesyen/busana Indonesia, sekaligus mendorong kemajuan perkembangan industri kreatif nasional dan sebagai upaya meningkatkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, tambah Adnyani Mahayastra.
Pada ajang bergengsi ini, Dekranasda Kabupaten Gianyar turut ambil bagian dalam pameran dengan mengikutsertakan perajin dan desainer binaannya, yakni desainer muda Dika Saskara dan Perajin Tenun Warna Alam serta CV Tarum Bali Sejahtera. Dekranasda Gianyar memamerkan tenun warna alam, tenun songket pucuk dan baju - baju rancangan Dika Saskara.
Dekranasda Gianyar patut berbangga karena pada kesempatan tersebut, stand pamerannya dikunjungi Presiden IFW Poppy Darsono dan Desainer Musa Widiatmodjo. Poppy Darsono tertarik dengan tenun pucuk yang merupakan ciri khas dari endek Gianyar.
Ketua Dekranasda Gianyar mengatakan pameran IFW ini sangat bermanfaat bagi perajin dan desainer Gianyar. "Melalui ajang nasional ini, kita dapat mempromosikan potensi daerah terutama kerajinan di bidang fesyen, juga untuk mengasah kreativitas perajin dan desainer serta mengenalkan inovasi baru pada produk kerajinan yang diciptakan," katanya.
Adnyani Mahayastra menambahkan pihaknya mengikuti ajang ini untuk memastikan perajin dan desainer mendapatkan info persaingan. Dengan mengikuti event ini dapat diketahui beragam informasi dari pesaing seperti harga jual, produk unggulan, peralatan yang mereka gunakan dan berbagai inovasi yang mereka lakukan sehingga tidak jauh tertinggal dari persaingan.
Selain itu, ajang pameran nasional ini bisa dimanfaatkan untuk riset tren pasar, dalam pameran dapat diketahui informasi tren pasar yang sedang digemari masyarakat dengan melihat minat pengunjung terhadap produk yang ada pada pameran tersebut.
Dengan begitu perajin dapat memperkirakan strategi apa yang diperlukan untuk dapat lebih mengembangkan produk kerajinan yang dikembangkan. Terakhir, ajang ini juga sebagai bahan evaluasi SDM, dengan mengikuti pameran dapat dievaluasi sejauh mana kualitas kerja dari sumber daya yang dimiliki.
Dengan melibatkan desainer dalam ajang pameran IFW 2019, Dekranasda Gianyar berharap dapat memberi wawasan yang luas baik dari segi mode, promosi, pangsa pasar saat ini dan dapat bertemu dengan perancang-perancang nasional sehingga dapat dikembangkan di Kabupaten Gianyar.
Apalagi saat ini Gianyar sudah membentuk Asosiasi Perancang Busana Muda Gianyar sehingga dengan adanya wadah seperti ini mereka bisa berkumpul dan mengembangkan bakat-bakatnya masing–masing di bidang fesyen.
Ketua Dekranasda Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengatakan pada April 2019 ini para Desainer Muda Gianyar akan tampil dalam fashion show atau Busana Festival Gianyar serangkaian acara penerimaan penghargaan World Craft City (WCC) yang diserahkan Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla.
"Tanggal 20-22 April 2019, Gianyar menerima penghargaan world craft city, serangkaian acara itu akan digelar fashion show rancangan para desainer muda Gianyar dan work shop busana dengan narasumber Desainer Musa Widiatmodjo," pungkas Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.