Kabupaten Gianyar ditetapkan sebagai Kota Kerajinan Dunia oleh World Craft Council pada 9 Oktober 2018, karenanya Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra yang juga istri Bupati Gianyar, bersama pengurus Dekranasda serta Tim ISI Denpasar, melakukan kunjungan kerja untuk belajar ke Dekranasda Yogyakarta, yang menerima penghargaan yang sama lebih dahulu atau yang pertama.
"Kunjungan tersebut dalam rangka persiapan penerimaan Piagam WCC yang direncanakan pada 22 April mendatang, dan persiapan pelaksanaan event internasional terkait pengembangan kerajinan Gianyar sekitar dua tahunan pada tahun 2020," kata Ida Ayu Surya Adnyani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Gianyar, Senin.
Rombongan yang dipimpin Plt. Asisten Administrasi Pembangunan, Setdakab Gianyar, I Gede Widarma Suharta diterima Wakil Dekranada Yogyakarta, GKBRAA Paku Alam serta Asisten Perekonomian D.I. Yogyakarta, Tri Saktiana, di Ruang Dalem, Kantor Gubenur D.I. Yogyakarta.
Sebelumnya, Ketua Umum Dekranas Pusat Mufidah Jusuf Kalla yang menyampaikan keputusan World Craft Council menetapkan Kabupaten Gianyar sebagai Kota Kerajinan Dunia atau Wolrd Craft City (WCC). Rencananya penyerahan Piagam World Craft City pada tanggal 22 April 2019 di Gianyar.
Dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi kunjungan, karena telah memiliki pengalaman melakukan kegiatan penerimaan Piagam Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia pada 2014.
"Kunjungan tersebut dalam rangka persiapan penerimaan Piagam WCC yang direncanakan pada 22 April mendatang, dan persiapan pelaksanaan event internasional terkait pengembangan kerajinan Gianyar sekitar dua tahunan pada tahun 2020," kata Ida Ayu Surya Adnyani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Gianyar, Senin.
Rombongan yang dipimpin Plt. Asisten Administrasi Pembangunan, Setdakab Gianyar, I Gede Widarma Suharta diterima Wakil Dekranada Yogyakarta, GKBRAA Paku Alam serta Asisten Perekonomian D.I. Yogyakarta, Tri Saktiana, di Ruang Dalem, Kantor Gubenur D.I. Yogyakarta.
Sebelumnya, Ketua Umum Dekranas Pusat Mufidah Jusuf Kalla yang menyampaikan keputusan World Craft Council menetapkan Kabupaten Gianyar sebagai Kota Kerajinan Dunia atau Wolrd Craft City (WCC). Rencananya penyerahan Piagam World Craft City pada tanggal 22 April 2019 di Gianyar.
“Kita ingin menimba pengalaman dalam mempersiapkan penerimaan piagam. Karena ini skalanya internasional, jadi kami ingin mempersiapkannya dengan matang,” kata Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.
Selain itu, pihaknya juga ingin belajar tentang penyelenggaraan event yang berskala intenasional untuk memperkenalkan kerajinan Gianyar.
“Dengan ditetapkan sebagai Kota Kerajinan Dunia, kita juga diwajibkan untuk menyelenggarakan event berskala internasional tiap 2 tahun sekali untuk memperkenalkan kerajianan Gianyar ke dunia internasional,” kata Surya Adnyani Mahayastra.
Tujuan Pemkab. Gianyar dan Dekranasda Kabupaten Gianyar mengusulkan Gianyar masuk dalam keanggotaan World Craft City, yakni untuk mengenalkan para perajin Gianyar dengan perajin yang ada di luar negeri.
Dengan tergabung dalam keanggotaan Worlf Craft City akan dapat membuka membuka peluang bagi perajin Gianyar untuk berinteraksi dengan perajin luar negeri, sehingga terjadi alih pengetahuan dan menjalin kerja sama dengan para perajin dari luar sehingga produk-produk seni kerajinan Gianyar bisa tembus pasar global.
Seperti diketahui, industri kerajinan di Kabupaten Gianyar merupakan salah satu industri yang berlandaskan pada kreativitas para seniman, dikerjakan secara manual dan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa. Industri kerajinan di Kabupaten Gianyar juga terbukti mampu meningkatkan pendapatan keluarga serta membuka peluang kerja.
“Segala bentuk seni dan kerajinan ada di Gianyar. Dan di dukung para seniman-seniman muda yang kreatif dan inovatif. Sehingga untuk meningkatkan daya saing, diperlukan adanya kerjasama usaha dan teknologi informasi dengan para perajin yang ada di luar negeri,” kata Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.
Di Yogyakarta sendiri, sebagai tindak lanjut penetapannya sebagai Kota Batik Dunia, rutin menggelar even baik skala kecil maupun skala internasional. Untuk skala kecil (nasional) dilaksanakan setiap tahun, sedangkan untuk skala internasional dilaksanakan dua tahun sekali berupa Jogya Batik Binale.(*)