Gianyar, Bali (ANTARA) - Dekranasda Gianyar bekerjasama dengan Asosiasi Ekportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Bali menggelar pelatihan (workshop) “Strategi Pemasaran Dalam Menembus Pasar Digital” demi meningkatkan pemasaran produk kerajinan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Kabupaten Gianyar dikenal kaya akan produk kerajinan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) . Bahkan telah dinobatkan sebagai kota kerajinan dunia. Namun sayangnya, dalam pemasarannya masih manual dan tradisional, sehingga mengancam keberlangsungan usaha tersebut,” kata Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, dalam siaran pers Dekranasda Gianyar, Kamis.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan informasi strategi branding dan pemasaran bagi para IUMKM dalam menghadapi tantangan terbesar di era digital.
Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengatakan hanya sedikit dari UKM Gianyar memiliki branding atau merek dagang. Padahal branding sangat penting untuk membangun kepercayaan kepada pengguna sebuah produk.
Diharapkan melalui workshop sehari yang mendatangkan narasumber yang berkompeten ini, peserta UMKM diharapkan dapat memahami jalur pemasaran digital sesuai tujuan karakteristik produk yang dimiliki serta mengetahui trik mendatangkan lebih banyak pengunjung (visitors), pengikut (followers) dan pembeli (buyers).
Ketua ASEPHI Bali, Ketut Dharma Siadja dalam sambutannya, mengatakan harapannya terhadap hasil dari workshop tersebut nantinya. Sehingga kehadiran para narasumber ini diharapkan dapat memberikan ilmu bagi peserta workshop.
Baca juga: Perjalanan bus KPK singgahi Kabupaten Gianyar
Baca juga: Anggota DPRD Gianyar periode 2019-2024 gunakan busana adat saat pelantikan
Ketut Dharma Siadja menyatakan,“Jangan sampai kita ketinggalan kereta. Karena apabila kita ketinggalan akan perkembangan suatu market kita hanya akan menjadi penonton. Harapannya, adanya pemanfaatan gadget di era sekarang dapat dimaksimalkan tidak hanya untuk sekedar ngobrol atau berfoto tetapi juga bisa menghasilkan sesuatu yang positif dan bermanfaat”.
Sementara Ketua Dekranasda Propinsi Bali, Putri Suastini Koster mengatakan, dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat Bali harus melestarikan produk tradisional Bali agar tidak punah. “Ide kreatif perlu, tapi jangan sampai membuat punah produk asli warisan leluhur kita, “ ujar Putri Koster.
Bupati Gianyar dalam sambutan yang disampaikan Wabup Gianyar, AA Gde Mayun, mengakui kalau masalah yang dihadapi mayoritas UKM di Kabupaten Gianyar adalah kurangnya pemahaman tentang branding sebagai fungsi untuk menjaga keberlanjutan usaha. Untuk itu, Bupati Gianyar mengapresiasi pelaksanaan workshop ini.
Narasumber yang hadir dalam workshop ini ialah Arif Rahman dari Founder AKU Bank dan praktisi pemasaran, kemudian Komang Angga Maha Putra, dosen dan creativepreneur.
Sementara peserta workshop berasal dari UKM binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar, anggota ASEPHI Bali, serta organisasi atau asosiasi , mahasiswa, serta siswa SMA/SMK.