Delegasi dari Kabupaten Gianyar, Bali, yang merupakan binaan TP PKK Kabupaten Gianyar dan Dekranasda Kabupaten Gianyar berhasil meraih prestasi yang membanggakan dalam Wimbakara (lomba) desain dan peragaan busana pesta (cocktail) pada PKB XLIII tahun 2021.
"Dari tiga kategori lomba yaitu lomba desain busana kerja adat Bali (BKAB) berpasangan, wakil Kabupaten Gianyar berhasil meraih juara 2. Untuk desain dan peragaan busana casual berpasangan (tekstil tradisional Bali), wakil Gianyar berhasil meraih juara juara 3. Untuk lomba desain peragaan busana pesta (cocktail) berpasangan (tekstil tradisional Bali) berhasil meraih juara 1," kata Ketua Dekranasda Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, di Gianyar, Minggu.
"Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih. Hasil yang dicapai tentu tidak mudah, karena betul-betul dilihat dari desain, keserasian dan perpaduan warna. Seperti yang disyaratkan dalam kriteria lomba yaitu yang dinilai adalah konsep desain berdasarkan budaya Bali, keharmonisan antara konsep dan desain busana, kelogisan desain, estetika maupun performa pada saat pagelaran," tambah dia.
Baca juga: Putri Koster dorong perempuan Bali pahami etika busana adat
Dalam lomba busana PKB tahun ini, rancangan desainer muda binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar Kadek Wira Dika Saskara untuk rancangan BKAB dan busana pesta dan Ni Made Ari Diantari untuk busana casual, tidak saja berhasil menarik perhatian dewan juri namun juga penonton di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu.
"Dari tiga kategori lomba yaitu lomba desain busana kerja adat Bali (BKAB) berpasangan, wakil Kabupaten Gianyar berhasil meraih juara 2. Untuk desain dan peragaan busana casual berpasangan (tekstil tradisional Bali), wakil Gianyar berhasil meraih juara juara 3. Untuk lomba desain peragaan busana pesta (cocktail) berpasangan (tekstil tradisional Bali) berhasil meraih juara 1," kata Ketua Dekranasda Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, di Gianyar, Minggu.
"Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih. Hasil yang dicapai tentu tidak mudah, karena betul-betul dilihat dari desain, keserasian dan perpaduan warna. Seperti yang disyaratkan dalam kriteria lomba yaitu yang dinilai adalah konsep desain berdasarkan budaya Bali, keharmonisan antara konsep dan desain busana, kelogisan desain, estetika maupun performa pada saat pagelaran," tambah dia.
“Saya selaku Ketua Dekranasda sekaligus juga Ketua TP.PKK Kabupaten Gianyar, merasa sangat berbangga dan bersyukur dengan prestasi yang sudah diraih. Dari tiga kategori kita berhasil meraih prestasi yang membanggakan.sama seperti lomba-lomba busana sebelumnya, kami selalu menggandeng desainer muda Gianyar binaan Dekranasda seperti Dika Saskara dan Ari Diantari,” ujar Adnyani Mahayastra.
Baca juga: Putri Koster dorong perempuan Bali pahami etika busana adat
Dalam lomba busana PKB tahun ini, rancangan desainer muda binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar Kadek Wira Dika Saskara untuk rancangan BKAB dan busana pesta dan Ni Made Ari Diantari untuk busana casual, tidak saja berhasil menarik perhatian dewan juri namun juga penonton di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu.
Ajang PKB kali ini terasa sangat istimewa, karena Bali tengah berupaya bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Selain dunia pariwisata, industri IKM pun mulai dibangkitkan dari mati suri. Salah satunya dengan lomba busana di ajang PKB tahun 2021.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat, lomba busana kali ini lebih memberikan kesempatan pada desainer dan peraga untuk mengolah secara kreatif materi-materi atau ide-ide otentik desain busana berbahan kain tradisional Bali (endek ataupun songket) sekaligus sebagai upaya menggairahkan kembali industri tekstil kita di Bali.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat, lomba busana kali ini lebih memberikan kesempatan pada desainer dan peraga untuk mengolah secara kreatif materi-materi atau ide-ide otentik desain busana berbahan kain tradisional Bali (endek ataupun songket) sekaligus sebagai upaya menggairahkan kembali industri tekstil kita di Bali.
Tidak lupa pula, ia mengucapkan banyak terimakasih kepada pada Bupati Gianyar Made Mahayastra atas semua dukungannya melalui Dinas Kebudayaan, dan semua pihak yang terlibat dalam persiapan lomba dan juga para model yang telah dengan apik membawakan busana di panggung.
Tidak lupa pula ucapan terimakasih ditujukan pada Ketua Dekranasda Provinsi Bali sekaligus Ketua TP.PKK Provinsi Bali.Putri Koster. Dengan diselenggarakan lomba ini semoga membawa dampak yang positif bagi perajin dan IKM terus berkarya dan bangkit lagi berproduksi sehingga perekonomian kita cepat pulih.
Baca juga: Museum Bali kaji koleksi busana parhyangan untuk sumber belajar
Tidak lupa pula ucapan terimakasih ditujukan pada Ketua Dekranasda Provinsi Bali sekaligus Ketua TP.PKK Provinsi Bali.Putri Koster. Dengan diselenggarakan lomba ini semoga membawa dampak yang positif bagi perajin dan IKM terus berkarya dan bangkit lagi berproduksi sehingga perekonomian kita cepat pulih.
Baca juga: Museum Bali kaji koleksi busana parhyangan untuk sumber belajar
Sementara itu, desainer muda Kadek Dika Saskara mengaku sangat bangga desain busananya berhasil menarik perhatian dewan juri. "Untuk busana pesta (cocktail) dirinya terinspirasi dari tradisi nyacahin di Desa Sebatu Tegallalang yang merupakan wujud syukur masyarakat atas kelimpahan pangan di desanya.
Tradisi ini merupakan banten tegen tegenan yang berisi hasil bumi yang disusun berbentuk menyerupai piramida. Dari bentuk-bentuk tersebut menurut Dika Saskara, ditransformasikan ke dalam wujud busana cocktail dengan berpalet warna ungu sebagai simbol warna keberkahan. Bahan utama dari busana ini merupakan tenun ikat (endek) Kabupaten Gianyar.
Tradisi ini merupakan banten tegen tegenan yang berisi hasil bumi yang disusun berbentuk menyerupai piramida. Dari bentuk-bentuk tersebut menurut Dika Saskara, ditransformasikan ke dalam wujud busana cocktail dengan berpalet warna ungu sebagai simbol warna keberkahan. Bahan utama dari busana ini merupakan tenun ikat (endek) Kabupaten Gianyar.