Gianyar, Bali (ANTARA) -
"Dari tiga kategori lomba yaitu lomba desain busana kerja adat Bali (BKAB) berpasangan, wakil Kabupaten Gianyar berhasil meraih juara 2. Untuk desain dan peragaan busana casual berpasangan (tekstil tradisional Bali), wakil Gianyar berhasil meraih juara juara 3. Untuk lomba desain peragaan busana pesta (cocktail) berpasangan (tekstil tradisional Bali) berhasil meraih juara 1," kata Ketua Dekranasda Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, di Gianyar, Minggu.
"Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih. Hasil yang dicapai tentu tidak mudah, karena betul-betul dilihat dari desain, keserasian dan perpaduan warna. Seperti yang disyaratkan dalam kriteria lomba yaitu yang dinilai adalah konsep desain berdasarkan budaya Bali, keharmonisan antara konsep dan desain busana, kelogisan desain, estetika maupun performa pada saat pagelaran," tambah dia.
Baca juga: Putri Koster dorong perempuan Bali pahami etika busana adat
Dalam lomba busana PKB tahun ini, rancangan desainer muda binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar Kadek Wira Dika Saskara untuk rancangan BKAB dan busana pesta dan Ni Made Ari Diantari untuk busana casual, tidak saja berhasil menarik perhatian dewan juri namun juga penonton di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat, lomba busana kali ini lebih memberikan kesempatan pada desainer dan peraga untuk mengolah secara kreatif materi-materi atau ide-ide otentik desain busana berbahan kain tradisional Bali (endek ataupun songket) sekaligus sebagai upaya menggairahkan kembali industri tekstil kita di Bali.
Tidak lupa pula ucapan terimakasih ditujukan pada Ketua Dekranasda Provinsi Bali sekaligus Ketua TP.PKK Provinsi Bali.Putri Koster. Dengan diselenggarakan lomba ini semoga membawa dampak yang positif bagi perajin dan IKM terus berkarya dan bangkit lagi berproduksi sehingga perekonomian kita cepat pulih.
Baca juga: Museum Bali kaji koleksi busana parhyangan untuk sumber belajar
Tradisi ini merupakan banten tegen tegenan yang berisi hasil bumi yang disusun berbentuk menyerupai piramida. Dari bentuk-bentuk tersebut menurut Dika Saskara, ditransformasikan ke dalam wujud busana cocktail dengan berpalet warna ungu sebagai simbol warna keberkahan. Bahan utama dari busana ini merupakan tenun ikat (endek) Kabupaten Gianyar.