Jakarta (Antaranews Bali) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perusahaan Hyundai dan Grab menyatakan akan melakukan investasi besar di bidang mobil listrik.
Dalam kegiatan "Afternoon Tea" bersama wartawan di Jakarta, Rabu, Luhut mengaku telah menerima kunjungan kedua pimpinan perusahaan, yang menyampaikan minatnya menanamkan modal.
"Grab kemarin datang. Mereka mau investasi di Indonesia. Grab bawa miliaran dolar AS untuk mobil listrik di Indonesia," katanya.
Adapun Hyundai, sebelumnya pernah diceritakan Luhut, telah menyampaikan minat untuk berinvestasi senilai satu miliar dolar AS untuk pengembangan mobil listrik.
Meski belum bisa memastikan kapan investasi kedua perusahaan itu akan terealisasi, ia mengatakan keduanya menyatakan bersemangat bisa segera masuk ke Tanah Air.
"Yang saya (anggap) lucu, Anthony Tan (CEO Grab) ini, dia tidak peduli dengan pilpres. Dia bilang, 'Saya percaya dengan pemerintah ini'. Mereka ingin cepat-cepat," katanya.
Luhut juga mengaku belum bisa memastikan apakah kedua perusahaan akan bekerja sama dalam investasi mobil listrik itu.
Indonesia, lanjut mantan Menko Polhukam itu, terbuka pada investasi yang akan masuk karena tidak bergantung dengan hanya satu negara soal investasi.
"Buat kita, kalau mereka mau bersama-sama, silakan. Kita jangan bergantung dengan China saja. Sepanjang dia patuhi empat kriteria ya sudah (boleh masuk)," katanya.
Empat kriteria itu yakni ramah lingkungan, melakukan transfer teknologi, menggunakan tenaga kerja Indonesia dan menggunakan teknologi berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Menko Maritim Atmadji Sumarkidjo menjelaskan kedatangan Hyundai dan Grab baru pada tahap menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di Tanah Air.
Keduanya mendatangi Luhut secara terpisah untuk membicarakan mengenai minat berinvestasi mobil listrik.
"Mereka ingin bikin mobil listrik, cuma bagaimana bentuknya belum (dibicarakan)," katanya.
Pembicaraan awal itu, lanjut Atmadji, juga belum pada sampai tahap nilai investasi.
Ia juga menambahkan, minat kedua perusahaan belum diketahui juga akan direalisasikan dalam bentuk kerja sama.
"Ya terserah mereka karena kita belum sampai level membicarakan hal itu," tuturnya.
Baca juga: Grab Singapura mulai gunakan mobil listrik Hyundai Kona
Baca juga: Peluang besar mobil listrik berbasis baterai di Indonesia
(AL)