Denpasar (Antaranews Bali) - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Nyoman Suwarjoni Astawa mengimbau kepada masyarakat menjelang hari raya Galungan dan masa kampanye pemilihan legislatif untuk tidak memasang alat peraga kampanye dekat jaringan listrik.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk berhati-hati memasang 'penjor', khususnya warga yang beragama Hindu di Bali menjelang perayaan hari suci Galungan," kata Suwarjoni Astawa kepada media di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan momentum perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Bali juga berdekatan dengan perayaan hari suci Galungan dan Kuningan. Kondisi tersebut juga menjadi perhatian PLN Unit Induk Distribusi Bali, khususnya terhadap kebutuhan pemasangan "penjor" oleh masyarakat.
"Kami mengharapkan kepada pelanggan agar tidak memasang penjor dekat dengan jaringan milik PLN. Ini untuk keamanan bersama," ucapnya.
Dikatakan, pemasangan penjor dekat dengan jaringan listrik dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat. Pada musim penghujan dan angin, terdapat potensi penjor basah terkena air atau terjatuh menimpa jaringan listrik PLN tersebut.
"Bila penjor berada dekat dengan jaringan listrik, pada kondisi basah dapat menjadi pengantar listrik dan dapat menyebabkan masyarakat tersetrum," katanya.
Selain itu, pada musim kampanye politik akan terjadi peningkatan pemasangan alat peraga kampanye (APK). Untuk itu pihaknya mengingatkan agar tidak memasang APK di dekat jaringan listrik tersebut.
"Kami harapkan kepada masyarakat jika memasang APK menjauhkan dari aliran listrik. Dengan demikian akan menjaga listrik tetap aman dan keselamatan masyarakat terjamin," katanya.
PLN imbau pemasangan "penjor" jauhi aliran listrik
Kamis, 20 Desember 2018 17:46 WIB