Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan Dharma Kusuma, penghargaan tertinggi bidang seni kepada 18 seniman yang dinilai berjasa turut menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya Pulau Dewata, sehingga tetap kukuh serta eksis di tengah impitan budaya global.
"Penghargaan masing-masing berupa piagam, lencana emas 20 gram, dan uang delapan juta rupiah itu diserahkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Pemprov Bali pada hari Munggu (14/8)," kata Kepala Seksi Perfilman dan Perizinan Dinas Kebudayaan Pemprov Bali, I Wayan Dauh, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, sebanyak 18 seniman itu sebelumnya dinyatakan lolos seleksi oleh tim yang beranggotakan beberapa instansi terkait menyangkut berbagai aspek.
Tim melakukan penilaian secara ketat terhadap usulan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali untuk calon penerima penghargaan itu.
Mereka yang akan menerima penghargaan tertinggi dalam bidang seni itu, katanya, betul-betul mempunyai prestasi tinggi dan pengabdian untuk pelestarian seni budaya Bali.
Wayan Dauh menjelaskan, ke-18 seniman yang mewakili seluruh bidang seni dan budaya tersebut Ida Rsi Agung Oka Dwija (61), seniman tabuh dan tari dari Banjar Batannyuh, Marga, Tabanan, I Nyoman Astita, MA (59), seniman karawitan dari Denpasar, I made Ruda, seniman karawitan dari Banjar Tanjung Bungkak, Denpasar, dan Ni Luh Menek (72), seniman tari dari Banjar Siladarma, Tejakula, Buleleng.
Kemudian I Nyoman Suweca (75), seniman drama gong dari Kelurahan Banyuning, Buleleng, Tjokorda Raka Kerthiyasa (57), budayawan Puri Ubud, Tjokorde Raka Tisnu SST, MSi (62) dari Banjar Sengguan, Kabupaten Gianyar, I Wayan Nartha (69), dalang dari Banjar Babakan, Sukawati, dan I Made Djimat (69), seniman tari dari Banjar Pekandelan, Sukawati.
Selanjutnya Drs I Ketut Sudiasa (61), seniman drama gong dari Banjar Sibang, Kabupaten Badung, I Gusti Ketut Mungkreg (70), seniman drama gong dari Banjar Bindu, Abiansemal, Badung, dan Drs Ida Wayan Oka Granoka Gong (62), budayawan dari Karangasem.
Selain itu, I Ketut Ruma (65), sastrawan dari Desa Jasri, Karangasem, I Nengah Selen (63), seniman karawitan dari Tegalcangkring, Jembrana, Ida Bagus Pudja (69), seniman tari dan tabuh dari Desa Nyalian, Klungkung, Ida Bagus Ngurah Tegur (alm), seniman topeng dari Klungkung, I Wayan Sangkur (alm), seniman undagi dari Bangli, dan I Gusti Ngurah Gede Pemecutan, seniman lukis dari Denpasar.
Penganugerahan Dharma Kusuma itu sesuai dengan Peraturan Daerah Bali Nomor 11 tahun 1992 tentang Penghargaan Seni.(*)
HUT Pemprov 18 Seniman Dapat "Dharma Kusuma"
Sabtu, 13 Agustus 2011 10:57 WIB