Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol. Petrus R. Golose bersama 12.000 orang masyarakat di Pulau Dewata, mendeklarasikan perang melawan premanisme dan peredaran narkoba, karena telah meresahkan masyarakat di Bali.
"Saya tidak mentolelir semua tindakan yang mengarahkan aksi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat ataupun peredaran narkoba," ujar Golose dalam acara deklarasi di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu.
Upaya ini sangat penting dilakukan, mengingat Polda Bali berhasil menangani kasus premanisme mencapai 205 kasus Tahun 2018 dan 679 kasus narkoba yang sudah masuk ke proses hukum.
Terkait jumlah kasus premanisme, Polda Bali telah menetapkan 803 orang tersangka karena melakukan pungutan liar (pungli), pengancaman dan kekerasan. Sedangkan, kasus narkoba dengan jumlah tersangka mencapai 1.120 orang.
Golose menegaskan, hampir 70 persen atau 603 orang yang terjerat kasus narkoba merupakan orang lokal Bali atau memiliki nama, Bali sejak Januari hingga Agustus 2018, sehingga ini sangat memprihatinkan karena masih banyak orang Bali yang menjadi kurir narkoba dan pencandu narkoba.
"Premanisme ini sangat meresahkan dan mengganggu kehidupan masyarakat, karena banyak juga para preman yang ikut dalam ormas. Saya tidak mau masyarakat kecil di Bali diganggu sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi," kata Golose yang mengaku telah bertugas menjadi di Polda Bali selama 20 bulan itu.
Untuk itu, melalui deklarasi ini, Polda Bali menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan narkoba, karena ini merupakan kejahatan transnasional crime dan organiscrime. Demikian juga aksi premanisme, Kapolda secara tegas akan memberikan tindakan tegas bagi yang melakukan pelanggaran hukum.
Hal ini didukung berdasarkan hasil survei, masyarakat Bali tidak menginginkan adanya narkoba dan aksi premanisme yang mengganggu rakyat kecil. "Saya ingin semua orang Bali terbebas dari narkoba dan premanisme, jadi jangan coba-coba bermain narkoba dan melakukan aksi premanisme di Bali ini," katanya.
Pihaknya mendorong seluruh masyarakat Bali untuk memerangi aksi premanisme bersama kepolisian dan jenderal bintang dua mengharapkan dengan adanya deklarasi ini, semua warga Bali dapat hidup tenteram yang tentunya tanpa ada peredaran narkoba dan aksi premanisme.
Golose juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali atau "Semeton Bali" menjaga Pulau Dewata menuju yang aman dan damai (santhi dan jagat hita). "Kita jaga Pulau Bali ini sebaik-baiknya tanpa adanya premanisme dan narkoba," ujarnya.
Ke depan, pihaknya akan membuat patung firles dari pada masyarakat untuk tidak takut kepada aksi premanisme. "Aksi premanisme yang mengancam institusi tertentu saya tidak harapkan. Apalagi dilakukan oleh organisasi-organisasi tertentu. Saya akan ambil tindakan tegas dengan dasar hukum dan terukur. Saya ingatkan jangan main-main dengan aparat hukum untuk premanisme ini," katanya.
Pihaknya meyakini, kepemimpinan Kapolda Bali berikutnya akan menggemakan semangat ini bersama masyarakat Bali untuk betekad memberantas aksi premanisme dan narkoba. (WDY).