Boyolali, Jateng (Antaranews Bali) - Rombongan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung, Bali, melakukan studi komparasi ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, setelah melakukan kunjungan yang sama terkait "Agro Techno Park" ke Kabupaten Klaten, Jateng. .
"Kedatangan kami kesini adalah fokus ingin belajar mengenai program pangan utamanya benih bibit padi unggul sehingga petani kami nantinya dapat memperoleh hasil produksi yang maksimal," ujar Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, di Boyolali, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan PIP Badung diterima langsung oleh Bupati Boyolali, Seno Samodro beserta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah Pemkab Boyolali.
Bupati Badung mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih kepada jajaran Pemkab Boyolali dan Bupati Seno Samodro yang telah mau meluangkan waktunya untuk menerima rombongan PIP Pemkab Badung.
"Harapan kami program dan kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Badung, khususnya dalam bidang pertanian, sehingga nantinya kebutuhan hasil produksi pertanian yang di butuhkan hotel dan sektor pariwisata di kawasan Badung Selatan dapat dipenuhi oleh petani Badung di kawasan utara," katanya.
Sementara itu, Bupati Seno Samudro mengatakan, sebelumnya pihaknya juga pernah melakukan studi komparasi ke Badung terkait Embung (penampungan air hujan) dan sebaliknya saat ini Pemkab Badung juga melakukan studi komparasi mengenai pertanian untuk mendapatkan bibit unggul varietas padi.
"Terkait kebijakan mengenai pertanian, Pemkab Boyolali memiliki Perda tentang tanah sawah yang bebas pajak dengan pemerintah melakukan subsidi pajak sawah-sawah petani. Belum lama ini kami juga menjadi tuan rumah pangan sedunia," ujarnya
Ia menjelaskan, produksi pertanian Kabupaten Boyolali sudah menerapkan sistem daring dengan membuat salah satu aplikasi yang dapat memberi informasi terkait harga produksi pertanian.
"Aplikasi ini akan memberikan infomasi harga pangan baik harga beras, Palawija serta produk pertanian lainnya. Dalam satu hari akan muncul dua kali informasi. Jadi masyarakat maupun petani tahu harga gabah dan tidak dibohongi oleh spekulan," kata Bupati Seno Samodro.
Ia menambahkan, aplikasi tersebut dibuat oleh para penyuluh pertanian di wilayah Boyolali dan berdasarkan survei yang dilakukan di 22 pasar yang ada di Kabupaten Boyolali. (WDY)
Badung pelajari sektor pertanian Kabupaten Boyolali
Selasa, 7 Agustus 2018 18:52 WIB