Denpasar (Antara Bali) - Upaya menggali, mengembangkan dialektika imajinasi dan pemikiran kreatif seni budaya Bali dapat menjadi proses bagi pembentukan karakter bangsa, mengingat kesenian berkembang tidak lepas dari proses perjalanan sebuah bangsa.
"Seni dalam segala perwujudannya menjadi salah satu ekspresi proses kebudayaan manusia, sekaligus pencerminan dari peradaban masyarakat," kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Kadek Suartaya, SS.Kar, MSi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, kesenian suatu bangsa bagaimanapun merupakan bagian langsung dari kehidupan manusia yang sama penting dengan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Jejak peradaban suatu bangsa berkembang selaras dengan perkembangan kebudayaannya, termasuk di dalamnya perkembangan seni tradisi, ilmu dan teknologi (iptek).
Seni tradisi dalam banyak hal, menurut Kadek Suartaya, dipengaruhi oleh orientasi nilai hidup manusia dalam proses interaksinya dengan alam, manusia sesama, dan Tuhan.
Oleh sebab itu seni tradisi, menyangkut banyak aspek, antara lain spiritualitas, magis, dan kebiasaan alamiah lainnya. Di tengah terjangan budaya global dewasa ini, pemberdayaan dan penguatan terhadap keberadaan seni tradisi perlu mendapat perhatian.
Kesenian Bali khususnya seni tradisi harus melakukan reposisi kultural yakni mencari posisi politik di tengah masyarakat lokal, benteng pertama dan terakhir yang mengawal legitimasinya.
"Nilai-nilai tradisi yang selama ini dianggap tidak berubah, orisinil, abadi, langgeng, dan a-historis kini dituntut untuk menemukan posisi dan maknanya yang baru," ujar Kadek Suartaya.
Oleh karena itu kesenian Bali selain harus melakukan langkah rekonstruksi, juga disertai langkah dekonstruksi. Upaya dekonstruksi itu dilakukan pada seni tradisi bukan dalam pengertian ekstrim pembongkaran dan penghancuran, melainkan melalui reinterpretasi dan inovasi.
Pemikiran tersebut dilandasi, bahwa kesenian murupakan proses kebudayaan yang selalu dinamis dan berpeluang eksis dalam sanggaan kreativitasnya.
Kreativitas merupakan proses mental dimana pengalaman masa lampau dikombinasikan kembali, sering dalam bentuk yang diubah sedemikian rupa, sehingga timbul pola-pola baru, bentuk baru yang lebih baik untuk mengatasi kebutuhan tertentu .
Proses kreatif dimulai dari dalam diri manusia berupa pikiran, perasaan atau imajinasi. Kreatif manusia kemudian dituangkan menggunakan media dan teknik tertentu, sehingga melahirkan karya-karya kreatif .
Kondisi tersebut secara luas mampu menumbuhkan potensi, proses dan produk kreatif yang mamu memberikan dampak positif terhadap pengembangan seni dan budaya secara keseluruhan, ujar Kadek Suartaya.(*)
Pemikiran Kreatif Seni Proses Pembentukan Karakter Bangsa
Rabu, 3 Agustus 2011 12:35 WIB