Singaraja (Antaranews Bali) - Puluhan ketua badan permusyawaratan desa (BPD) dan kepala dusun (kadus) di Kabupaten Buleleng, Bali melakukan studi komparasi ke Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, untuk belajar tentang pengelolaan sampah.
Peserta studi dilakukan bertahap berdasarkan tiga zona yakni Buleleng Barat, Buleleng Tengah, dan Buleleng Timur. Ketua BPD dan Kepala Dusun yang berangkat ke Surabaya berasal dari zona bagian barat yakni Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Seririt, Rabu.
Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra yang memimpin rombongan tersebut ke Surabaya mengatakan, studi komparasi itu dilakukan untuk menyaksikan bagaimana pengelolaan bank sampah, megahnya gapura tanaman hidup sepanjang lima meter dan kunjungan ke rumah komposter di Surabaya.
"Mereka juga kami ajak menyaksikan cara kerja instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) yang memanfaatkan air limbah wudhu menjadi air untuk menyirami tanaman," katanya.
Wabup Sutjidra menambahkan, kunjungan ini juga dilakukan untuk menyamakan persepsi antara Pemerintah Desa dan Pemkab Buleleng dalam hal penanganan sampah.
Ia mengatakan, keterpaduan antara Kelurahan, Kecamatan, dan Pemkot Surabaya harus diterapkan di Kabupaten Buleleng agar permasalahan sampah bisa diatasi.
Wabup Sutjidra mengaku sangat terkesan dengan pengelolaan sampah yang dilakukan di Kelurahan Jambangan. Ia sangat termotivasi untuk menerapkan hal yang sama di Kabupaten Buleleng.
"Pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga pengelolaan sampah daur ulang dengan skala besar bisa menjadi model untuk pengolahan sampah di Kabupaten Buleleng. Kami harus bersama-sama menyatukan pikiran, bagaimana penanganan sampah di Kabupaten Buleleng bisa terpadu supaya penanganan sampah bisa ditangani secara serius," katanya.
Kepala Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak Nyoman Dana yang ikut mendampingi peserta kunjungan mengatakan, siap untuk bekerjasama dengan Pemkab Buleleng dalam hal penanganan sampah.
Ia menjelaskan, Desa Sanggalangit sudah menganggarkan penanganan sampah dalam APBDes. Ia mengaku, kunjungan ini sangat penting karena bisa mengedukasi peserta kunjungan tentang pengelolaan sampah.
"Mudah-mudahan apa yang kita lihat di Surabaya bisa diterapkan di desa-desa yang ada di Buleleng. Sehingga program bebas sampah dari Bupati dan Wakil Bupati Buleleng bisa terwujud," harapnya. (ed)