Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha melakukan sidak ke proyek jalan di Dusun Yehembang tembus ke Dusun Yehbuah, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jumat.
Saat tiba di lokasi proyek hotmix jalan sepanjang 1,1 kilometer ini, Bupati Artha menanyakan beberapa hal terkait kualitas proyek.
Salah satu yang ia tanyakan adalah permukaan jalan yang kelihatan batu-batunya sehingga tampak menganggu pengguna jalan.
"Apa aspal seperti ini bisa dikatakan bagus? Saya ingin rekanan mengerjakan proyek sesuai aturan teknis sehingga jalan ini memiliki daya tahan yang kuat," kata Artha.
Artha menegaskan, rekanan tidak bisa seenaknya mengerjakan proyek dan menjadi tugas instansi terkait untuk melakukan pengawasan.
selain itu ia juga menilai, partisipasi masyarakat untuk bergotong royong dalam pembangunan jalan di desanya masih sangat rendah.
Bahkan Artha mengancam, sebelum realisasi proyek di suatu desa harus diketahui dulu besar kecilnya partisipasi masyarakat untuk dijadikan penilaian apakah desa bersangkutan layak dapat proyek jalan.
"Kalau masyarakat tidak mau berpartisipasi dalam bentuk gotong royong, lebih baik proyeknya dialihkan saja ke tempat lain karena masih banyak masyarakat desa lain yang membutuhkan proyek ini," tegas Artha.
Di sisi lain, usai sidak bupati ini, Kabid Binarmarga Dinas PULH, I Nyoman Partika membantah hasil pantauan DPRD Jembrana yang mengatakan, proyek jalan di Kecamatan Melaya amburadul.
Menurut Partika, jalan belum kelihatan maksimal karena memang masih dalam masa pengerjaan oleh rekanan.
Ia membeberkan kontrak yang baru berakhir pada tanggal 6 oktober mendatang, yang setelah itu ada masa pemeliharaan selama 6 bulan.
"Jadi tidak benar kalau proyek jalan itu amburadul, karena masa pengerjaannya memang belum habis," katanya.
Terkait dengan jalan aspal hotmix yang peca-pecah, Partika mengatakan, hal itu biasa terjadi dalam jalan jenis itu karena membutuhkan waktu agar aspal menjadi keras sempurna.
Hal senada juga dikatakan H. Yahya Al Habsy selaku rekanan dari proyek ini, yang mengatakan, dirinya akan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pengaspalan jalan tersebut.
Ia juga menegaskan, selaku warga Jembrana tidak mungkin dirinya membuat proyek seenaknya yang akhirnya akan membuat citranya memburuk.
Bahkan Yahya mengungkapkan, karena merasa bertanggungjawab terhadap pembangunan di Jembrana, panjang jalan hotmix tersebut ia tambahi di luar panjang yang sudah ditentukan dalam proyek.
"Saya tambahi panjangnya itu tanpa ada tambahan biaya apapun dari pemkab, semua saya lakukan untuk membantu masyarakat," katanya.(*)