Denpasar (Antaranews Bali) - Siswa-siswi dari SMPN 1 Semarapura dan SMPN 3 Denpasar "beradu" kreativitas seni dalam gelaran "Bali Mandara Nawanatya III" di Taman Budaya, Denpasar, Sabtu malam, yang mendapat sambutan hangat dari para penonton.
"Secara keseluruhan pementasan tadi sudah bagus, namun pada dasarnya seni yang kita lakoni membutuhkan inovasi agar lebih berkembang," kata Kadek Wahyudita, salah satu kurator Bali Mandara Nawanatya III, di sela-sela pementasan kreativitas pelajar itu di Denpasar.
Menurut dia, lewat kreativitas seni dari para pelajar itu diharapkan agar kesenian Bali tidak ditinggalkan oleh anak muda. Bahkan ke depan kesenian dapat menjadi "mandala" atau ruang pengetahuan.
"Kesenian sebagai jembatan membangun rasa dan estetika serta mandala pengetahuan. Mandala pengetahuan di bidang sastra, spirit, budaya dan lainnya," ucap Wahyudita.
Dalam pementasan tersebut, seluruh penonton bertepuk tangan dan tertawa dengan riangnya. Maklum saja, kedua SMP Negeri yakni SMP Negeri 1 Semarapura dan SMP Negeri 3 Denpasar telah berusaha menunjukkan penampilan terbaiknya.
Sebagai penampil pertama, SMP Negeri 1 Semarapura menampilkan pentas seni Dramatari Calonarang Sudamala. Sesuai konteksnya, para seniman dari kabupaten Klungkung ini pun mempersembahkan drama yang diselingi dengan tarian, khususnya joged yang bertajuk Joged Serombotan.
I Nyoman Karyawan, Kepala SMP Negeri 1 Semarapura pun mengungkapkan bahwa anak-anaknya murni dilepas dan membebaskan siswa-siswinya untuk berkreasi.
"Komunitas seni sekolah kami yang bernama Senja (Seniman Remaja) sudah ada sejak tahun 86 tetapi kembali dihidupkan 3 tahun lalu dan pada garapan kali ini kami bebaskan anak-anak untuk berkreasi tetapi tetap pada bimbingan pembina," ucapnya.
Seusai menikmati dramatari dari SMP Negeri 1 Semarapura, sebagai penampil kedua SMP Negeri 3 Denpasar mempersembahkan persembahan kompilasi yakni bebondresan, tarian kebesaran "Tri Lingga", Macepat, Menyanyi Pop Bali, dan Joged. Yang secara keseluruhan telah menghibur khalayak yang hadir di Art Center.
Sebagai pembina Ida Ayu Made Suryani pun mengungkapkan suka duka saat anak didiknya berkesempatan untuk mengisi acara Nawanatya.
"Senang anak-anak bisa tampil, tetapi karena hampir sebagian besar anak kelas 9 yang tampil jadinya cukup sulit menyeimbangkan waktu latihan dengan ujian-ujian sekolah yang mereka hadapi,? ungkapnya.
Meski demikian, Suryani dan para penampil telah berhasil menampilkan sebuah garapan yang sifatnya menghibur khalayak ramai.
Dua SMP "beradu" dalam pentas seni "BMP"
Sabtu, 14 April 2018 22:25 WIB