Denpasar (Antaranews Bali) - Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya melakukan pelatihan pengenalan "3D-printer" (teknologi cetak 3-dimensi) kepada 15 pemuda Bali yang tertarik menekuni dunia kreasi di Komplek Bali Creative Industry Center, Bali, Jumat malam.
"Teknologi 3D printer akan memungkinkan masyarakat awam dapat mewujudkan ide-ide kreatif menjadi sebuah karya yang bisa langsung divisualisasikan, tidak hanya berbentuk desain, tetapi dalam wujud nyata 3 dimensi," kata Direktur MyAmerica Surabaya dari Konjen AS di Surabaya, Christian Simanullang, yang melatih mereka.
Ia menjelaskan mesin cetak 3-dimensi itu bisa dimanfaatkan dalam beragam sektor, mulai dari pembuatan maket atau contoh produk, prototipe organ tubuh di dunia kesehatan, fashion, sampai mencetak makanan.
"Seringkali kita berpikir teknologi 3D printing hanya digunakan industri-industri besar, padahal masyarakat awam pun bisa menggunakan karena cara penggunaan sangat mudah dipelajari," katanya kepada belasan anak muda Bali yang tertarik menekuni dunia industri kreatif itu.
Dalam pelatihan yang diselenggarakan bekerja sama dengan BIKIN makerspace Denpasar itu, Christian berharap anak-anak muda di Bali memiliki visibilitas terhadap teknologi 3-D itu.
"Seringkali kita antipati atau merasa tidak memiliki kemampuan menggunakan sebuah teknologi karena kita kurang memiliki akses terhadap teknologi tersebut," kata Christian.
Di Surabaya, misalnya, mahasiswa ITS sudah menggunakan teknologi mesin 3D printer untuk mencetak tangan atau kaki prostetik untuk membantu teman-teman penyandang disabilitas.
"Bali kaya dengan anak-anak muda kreatif, apalagi dengan dukungan dari Kementerian Industri yang membangun Creative Industries Center seperti ini, kami yakin banyak potensi yang bisa digali lewat berjejaring sesama makerspace," kata Christian.
MyAmerica Surabaya secara rutin membuat pelatihan-pelatihan kecil mengenai 3D printing kepada pengunjung untuk memperkenalkan kultur "DIY" atau "Do It Yourself" (Membuat sendiri) yang sangat populer di Amerika Serikat.
"Pelatihan di Denpasar diselenggarakan bersama BIKIN makerspace karena sejalan dengan visi MyAmerika Surabaya yang juga menjadi makerspace di Surabaya untuk mengajak para pengunjung bisa mengubah ide mereka menjadi berwujud nyata," katanya.
Pada 16-17 April, Konjen AS juga mengajak seorang profesional dalam bidang ilmu pengetahuan dari Nortwhest Invention Center bernama Ed Sobey, untuk memberikan lokakarya kepada guru-guru sains di SMK Bali Mandara Buleleng tentang bagaimana mengajarkan sains dengan praktek langsung, antara lain dengan cara mendaur ulang sampah, dan lainnya. (*)