Denpasar (Antara Bali) - Pascaterjadinya penganiayaan terhadap enam pemuda oleh sejumlah kelompok "gang motor" hingga menyebabkan dua orang tewas akibat luka tusukan, Polresta Denpasar kini lebih mengintensifkan razia terhadap kelompok pengendara motor yang membawa senjata tajam.
"Dalam razia rutin yang digelar jajaran Polresta, kita juga akan lebih intensifkan pemeriksaan terhadap pengendara motor yang membawa senjata tajam, karena hal tersebut sudah sangat meresahkan," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana saat ditemui di Polresta Denpasar, Selasa.
AKP Sarjana juga mengatakan, selain razia senjata tajam, polisi juga lebih meningkatkan lagi patroli dengan menggunakan mobil maupun roda dua, khususnya di kawasan yang kerap dijadikan arena balap liar oleh para kelompok pengendara sepeda motor.
"Seperti di kawasan Renon, Jalan Mahendradata, Jalan Teuku Umar, dan By Pass Suwung Kangin," katanya.
Lanjutnya, Juga upaya preventif melalui Sabbinmas dengan Polmasnya di polsek-polsek untuk menyampaikan ke masyarakat dan sekolah-sekolah, serta tokoh masyrakat pemuda untuk aktif membantu kepolisian dalam menekan gangguan kamtibnas.
Atas peristiwa tersebut, pihak kepolisian telah memeriksa enam saksi yakni empat saksi korban, dan dua orang satpam setempat yang melihat kejadian tersebut. Polisi juga meminta kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri untuk mempermudah proses hukumnya, sebab hingga kini polisi masih kesulitan mengidentifikasi para pelaku.
Peristiwa penganiayaan yang menyebabkan dua korban tewas dan empat korban luka-luka itu terjadi pada Minggu (24/7) dini hari ketika para korban bernama Gigih Prasetio (23) dan Abdul Rochim (22), warga Jalan Tunjung Sari Denpasar beserta teman lainnya bernama Gunawan (20), Eddy(18), dan Sigit tengah menikmati malam minggu mereka di kota Denpasar.
Sebelumnya, keenam korban tersebut pada Sabtu (23/7) malam sempat berpesta minuman keras di Ketewel, Gianyar. Seusai berpesta mereka memutuskan untuk berkeliling dengan menggunakan sepeda motor di kawasan Kuta. Saat Minggu dini hari tersebut, mereka memutuskan untuk kembali pulang dan berencana untuk menginap di rumah salah satu korban di Denpasar.
Namun sesampainya di perempatan antara Jalan Malboro dan Jalan Mahendradata, para korban berpapasan dengan puluhan pemuda pengendara motor.
Saat berpapasan, keenam korban dan puluhan pemuda itu diketahui saling tersinggung lantaran menggeber motornya yang menimbulkan suara bising dan dianggap mengganggu, hingga kedua kelompok tersebut saling ejek.
Kemudian puluhan pemuda tersebut mengejar para korban ke arah utara hingga tepat di tikungan Jalan Mahendrata, para korban berhasil dihadang oleh puluhan pemuda bermotor tersebut dan korban ditendang hingga terpental dari motornya.
Ketika para korban sudah terjatuh, puluhan pemuda tersebut melakukan pengeroyokan terhadap para korban dan menusuk para korban dengan senjata tajam, hingga menyebabkan korban Gigih tewas di lokasi kejadian, sedangkan korban Rochim tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sementara itu, keempat korban lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan meminta pertolongan warga. Namun kini keempat korban selamat tersebut juga tengah dirawat di rumah sakit. Korban bernama Gunawan kini tengah kritis, sedangkan Eddy, Mamad, dan Sigit mengalami babak belur.(*)