Denpasar (Antara Bali) - Dua korban tewas akibat penganiayaan sekelompok gang motor pada Minggu (24/7) dini hari lalu telah dilakukan otopsi oleh tim forensik rumah sakit Sanglah Denpasar.
"Dari hasil otopsi, penyebab kematian korban bernama Gigih yakni karena luka tusuk di punggung sebelah kiri yang mengenai pembuluh darah besar, atau batang nadi, atau aorta," ujar Kepala Instalansi Forensik RSUP Sanglah Denpasar Dr Dudut Rustyadi saat dikonfirmasi, Senin.
Akibat luka tusuk di punggung yang mengenai pembuluh darah tersebut, korban Gigih mengalami pendarahan hebat, di mana luka tusukan tersebut berkaitan dengan organ jantung sehingga menyebabkan kematian.
Selain itu, dalam tubuh korban Gigih juga terdapat luka tusukan sebelah kanan, serta luka di lengan sebelah kiri yang diduga karena menangkis senjata tajam.
Sementara itu, otopsi yang dilakukan sejak pukul 08.45 Wita hingga 10.30 Wita itu, juga dilakukan terhadap korban tewas bernama Abdul Rochim (22) secara bersamaan dengan korban Gigih juga mengalami luka tusukan yang serupa.
"Sedangkan korban Rochim terdapat tusukan benda tajam yang fatal di dada kiri, juga kanan, punggung kanan juga kena, agak dalam dan mengenai paru-paru," jelas Dr Dudut.
Peristiwa penganiayaan yang menyebabkan dua korban tewas dan empat korban luka-luka itu terjadi pada Minggu (24/7) dini hari ketika para korban bernama Gigih Prasetio (23) dan Abdul Rochim (22), warga Jalan Tunjung Sari Denpasar beserta teman lainnya bernama Gunawan (20), Eddy(18), dan Sigit tengah menikmati malam minggu mereka di kota Denpasar.
Sebelumnya, keenam korban tersebut pada Sabtu (23/7) malam sempat berpesat minuman keras di Ketewel, Gianyar. Seusai berpesta mereka memutuskan untuk berkeliling dengan menggunakan sepeda motor di kawasan Kuta.
Saat Minggu dini hari tersebut, mereka memutuskan untuk kembali pulang dan berencana untuk menginap di rumah salah satu korban di Denpasar.
Namun sesampainya di perempatan antara Jalan Malboro dan Jalan Mahendradata, para korban berpapasan dengan puluhan pemuda pengendara motor.
Setelah berpapasan, puluhan pemuda itu kemudian mengejar para korban ke arah utara hingga tepat di tikungan Jalan Mahendrata, para korban berhasil dihadang oleh puluhan pemuda bermotor tersebut dan korban ditendang hingga terpental dari motornya.
Ketika para korban sudah terjatuh, puluhan pemuda tersebut melakukan pengeroyokan terhadap para korban dan menusuk para korban dengan senjata tajam, hingga menyebabkan korban Gigih tewas di lokasi kejadian, sedangkan korban Rochim tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sementara itu, keempat korban lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan meminta pertolongan warga.
Namun kini keempat korban selamat tersebut juga tengah dirawat di rumah sakit. Korban bernama Gunawan kini tengah kritis, sedangkan Eddy, Mamad, dan Sigit mengalami babak belur.(*)