Tabanan (Antaranews Bali) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) berencana mengutamakan penataan pasar tradisonal agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Pasar tradisional tersebut merupakan salah satu simbol ekonomi kerakyatan yang ada di akar rumput," kata Rai Mantra saat ditemui di sela-sela kampanye dialogis di Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Rabu.
Hal itu yang membuat pasangan calon gubernur nomor urut dua (2) tersebut lebih sering kampanye dan blusukan di pasar-pasar tradisional di Pulau Dewata.
Rai Mantra yang juga Wali Kota Denpasar dua periode tersebut berencana mengadopsi keberhasilan penataan pasar tradisional di Denpasar untuk diterapkan di Provinsi Bali jika terpilih sebagai Gubernur Bali.
"Di Denpasar tidak hanya membenahi fisik pasar tradional tetapi pedagangnya juga disekolahkan sehingga mampu bersaing dengan pasar modern," ujarnya.
Menurut dia, seperti keberhasilan di Pasar Sindu Sanur, Bali, yang telah berhasil ditata dan mendapatkan penghargaan peringkat pertama dalam daftar trending atraksi di Asia Tenggara.
Dengan keberhasilan penataan pasar tradisonal tersebut sehingga pedagang tradisional tidak perlu khawatir bersaing dengan pasar modern.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penataan regulasi antara pasar modern dan tradisional sehingga tidak mematikan pasar tradisional sebagai simbul ekonomi kerakyatan.
Selain itu, keberhasilan penataan di Ibu Kota Provinsi Bali dibawah kepemimpinan Rai Mantra adalah berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia mencapai 82,46 persen, tertinggi di Pulau Dewata meskipun PADnya tidak terlalu tinggi karena akses masyarakat selalu dimudahkan di Denpasar.
"Semua keberhasilan di Kota Denpasar itu nanti akan kami adopsi untuk diterapkan di Provinsi Bali, sehingga kami tidak hanya memberikan janji kepada masyarakat tetapi sebuah bukti nyata untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya. (WDY)
Video oleh Wira Suryantala