Tabanan (Antaranews Bali) - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengikuti serangkaian "Upacara Dewa Yadnya (Pemlaspasan) Tapakan" Ratu Gede Lingsir dan Ratu Mas Ayu, Banjar Kuwum Bija, Desa Kuwum Ancak, Marga, di Pura Dalem Cemeng, desa setempat, Selasa.
Tampak hadir, dua anggota DPRD Kabupaten Tabanan, yakni I Putu Eka Putra Nurcahyadi dan I Wayan Sudiana, Ketua PHDI Tabanan I Wayan Tontra, Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba, Camat Marga I Gusti Ngurah Alit Adiatmika, Perbekel, serta tokoh adat.
Pemlaspasan (Puncak Karya) Tapakan Ratu Gede Lingsir dan Ratu Mas Ayu itu diagendakan pada rahina Budha Klion Ugu pada Rabu (14/2), namun karena padatnya jadwal acara orang nomer Satu di Tabanan itu, maka bupati menyempatkan diri hadir sehari sebelumnya.
Bupati Eka terlihat sangat khidmat melakukan persembahyangan di Pura Dalem Cemeng, desa setempat.
"Ini merupakan salah satu upaya pelestarian seni, adat, budaya dan agama di Bali, karena itu saya sebagai wakil pemerintah sangat mendukung kegiatan masyarakat ini," kata Bupati Eka.
Dalam kesempatan itu, Bupati Eka berpesan agar masyarakat di Tabanan, khususnya di Kuwum Ancak beserta pengempon pura setempat untuk mewujudkan persatuan dan juga komitmen membangun daerahnya, karena hal itu penting untuk mencapai cita-cita.
Setelah melihat penari Tari Pendet dan Rejang Renteng, ia juga meminta semua pihak untuk bertanggung jawab atas keberlangsungan dan kelestarian seni, adat, dan budaya serta agama di Bali.
"Tolong, seni, adat dan budaya serta agama di Bali selalu diperhatikan dan dilestarikan. Pendet (Tari Pendet) merupakan tarian yang berasal dari Tabanan dan kita sebagai orang Tabanan wajib melestarikan tarian tersebut. Banggalah jadi warga Tabanan," kata Bupati Eka.
Saat itu, Bupati Eka juga menghaturkan dana punia yang diterima oleh panitia setempat. (ed)