Denpasar (Antaranews Bali) - Provinsi Bali mengimpor berbagai jenis mesin dan alat produksi mencapai 124,521 juta dolar AS selama tahun 2017 atau merosot 26,14 juta dolar AS atau 17,35 persen dari tahun sebelumnya mencapai 150,66 juta dolar AS.
"Berbagai jenis alat produksi itu mendatangkan dari mancanegara sebagai modal kerja dengan harapan mampu memberikan nilai ekonomis, menguntungkan bagi perekonomian, pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, nilai impor tersebut sangat kecil dibandingkan perolehan devisa dari ekspor Bali yang mencapai 536,57 juta dolar AS selama tahun 2017 atau meningkat 31,50 juta dolar AS (6,24 persen) dibanding tahun sebelumnya tercatat 505,06 juta dolar AS.
Khusus impor pada bulan Desember 2017 tercatat 9,026 juta dolar AS, menurun 3,58 juta dolar AS atau 28,40 persen dibanding bulan sebelumnya (November 2017) mencapai 12,60 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, nilai impor Bali bulan Desember 2017 itu dibandingkan dengan bulan sama tahun sebelumnya juga menurun 1,18 juta dolar AS atau 11,61 persen, karena nilai impor Desember 2016 tercatat 10,21 juta dolar AS.
Komoditas yang didatangkan dari luar negeri itu meliputi produk lonceng, arloji dan sebagainya 21,11 persen, produk perhiasan (permata) 16,35 persen), produk perangkat optik 11,24 persen, produk barang-barang dari kulit 7,85 persen serta produk minyak atseri, kosmetik wangi-wangian 5,37 persen.
Berbagai jenis mata dagangan impor itu paling banyak mendatangkan dari Hong Kong sebesar 40,48 persen, Australia 13,17 persen, China 7,51 persen, Jerman 6,26 persen, dan Amerika Serikat 5,46 persen.
Impor berbagai jenis mata dagangan itu selain mesin-mesin dan barang produksi untuk diolah kembali menjadi aneka jenis komoditas dan cenderamata yang siap diekspor kembali ke pasaran luar negeri yang mampu memberikan nilai ekonomis jauh lebih besar.
Hal itu dinilai sangat menguntungkan dan memberikan manfaat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ujar Adi Nugroho. (WDY)
BPS: nilai impor Bali 2017 merosot
Senin, 5 Februari 2018 8:43 WIB