Jakarta (Antaranews Bali) - TNI AU akan membentuk Komando Operasi Angkatan Udara III TNI AU pada 2018 ini, yang merupakan "Program 100 Hari" dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Ini sudah masuk dalam rencana strategis," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, usai Rapat Pimpinan TNI AU 2018, di Markas Besar TNI AU Cilangkap, Jakarta, Jumat.
Ia mengharapkan, pembentukan Komando Operasi Udara III TNI AU itu bisa segera diusulkan pada tiga bulan pertama 2018 ini. Hal itu juga bersamaan dengan matra lain, yakni TNI AD dan TNI AL yang juga berencana membentuk satuan baru. "TNI AD membuat divisi dan AL membentuk armada baru," ujar mantan panglima Komando Operasi Udara I TNI AU ini.
Dalam mandala operasi TNI AU, Indonesia dibagi ke dalam dua wilayah operasi, yaitu barat (Komando Operasi Udara I TNI AU) dan timur (Komando Operasi Udara II TNI AU). Batasnya ada di Provinsi Kalimantan Barat hingga perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dengan luas ruang udara lebih dari 5 juta kilometer persegi maka pimpinan TNI AU dan TNI memandang penting pemekaran organisasi ini. Adapun konsentrasi skuadron pesawat tempur TNI AU ada di wilayah tanggung jawab Komando Operasi Udara II, yang jauh dari Jakarta.
Pada sisi lain, TNI AD telah lebih dulu memekarkan organisasinya, yaitu dengan membentuk Kodam XVII/Cenderawasih di Papua dan Kodam XVIII/Kasuari di Papua Barat. Hal lain yang ingin diwujudkan TNI AD adalah pembentukan Divisi III Kostrad.
Saat ini, kata Sutisna, TNI AU tengah membenahi infrastruktur yang ditargetkan menjadi lokasi pembentukan Komando Operasi Udara III TNI AU itu. Markas Besar TNI AU juga tengah mengkaji lokasi-lokasi itu.
"Lokasinya antara Biak dan Sorong, yang tengah dikaji oleh Asrena Kasau. Kita harus terintegrasi dengan yang lain. Kita tak bisa sendiri-sendiri. Ini namanya tri matra terpadu," katanya. (WDY)
TNI AU akan bentuk Komando Operasi Udara III
Jumat, 26 Januari 2018 15:30 WIB