Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengubah doktrin peperangan di tubuh TNI ke arah lebih moderen.
Hal tersebut harus dilakukan agar taktik peperangan dan seluruh perangkat SDM serta teknologi yang dimiliki TNI dapat mengikuti perkembangan zaman.
Dalam jumpa pers usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, Agus memberikan beberapa contoh doktrin perang moderen yang akan diterapkan TNI.
"Misalnya, kalau dulu kan perang itu masih tradisional, sekarang kan menggunakan drone (pesawat nirawak, red) yang kami Kamikaze pakai AI, membunuh orang itu tinggal pakai saja drone untuk mengejar seseorang," ujar Panglima.
Baca juga: TNI rapat pimpinan bahas arahan Presiden Prabowo
Doktrin perang lebih moderen itu juga akan diterapkan di matra Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) dengan cara meningkatkan teknologi alat utama sistem senjata.
Selain itu, Agus melanjutkan reformasi doktrin juga dilakukan dengan cara merekrut masyarakat sipil yang ahli di bidang siber untuk masuk dalam satuan siber TNI.
Penguatan satuan siber ini perlu dilakukan guna memperkuat pertahanan negara dari serangan siber negara asing.
Dengan doktrin perang yang lebih maju itu, Agus yakin pertahanan TNI akan semakin kuat dalam mengantisipasi ancaman serangan yang lebih moderen.
Baca juga: Panglima TNI mutasi 101 perwira tinggi, termasuk Kepala BSSN dan Basarnas