Denpasar (Antaranews Bali) - Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Bali, meluncurkan buku praktis panduan pariwisata khusus Pulau Dewata untuk mendukung dan memberikan kemudahan bagi wisatawan dari negara tersebut.
"Kami harap Asita, biro perjalanan dan pelaku pariwisata bisa memajang buku panduan ini di hotel dan bandara serta tempat lainnya," kata Wakil Konsul Konsulat Jenderal RRT di Bali Chen Wei ketika mengadakan pertemuan dengan unsur pemerintah, kepolisian, Imigrasi, pelaku pariwisata, dan instansi terkait di Denpasar, Jumat.
Menurut Chen, buku panduan setebal 29 halaman itu memuat informasi lebih lengkap dibandingkan dengan cetakan sebelumnya, di antaranya terkait informasi umum menyangkut Bali, keimigrasian, mata uang, pencegahan kecelakaan dan asuransi.
Selain itu buku berbahasa Mandarin tersebut juga berisi waktu operasional bank dan restoran, transportasi, rumah sakit, tips tanggap darurat bencana alam, hukum, bea cukai, nomor kontak kantor penting, bahasa dan obyek wisata hingga budaya dan adat istiadat Bali.
Pihaknya mencetak sekitar 30 ribu buku panduan yang disiapkan gratis di kantor konjen setempat yang berlokasi di Jalan Tukad Badung Renon Denpasar.
Konjen Tiongkok mencatat jumlah kunjungan wisatawan dari negara tersebut dari tahun ke tahun melonjak.
Chen menyebutkan tahun 2014 jumlah wisatawan Tiongkok ke Bali hanya 400 ribu orang, kemudian perlahan meningkat tahun 2015 mencapai 600 ribu orang, tahun 2016 melonjak menjadi 980 ribu dan hingga Oktober 2017 mencapai 1,37 juta orang.
Sejatinya, lanjut dia, jumlah kunjungan terakhir yang tercatat tahun 2017 itu bisa lebih banyak lagi hingga diperkirakan mencapai 1,5 juta orang, namun karena adanya erupsi Gunung Agung, wisatawan yang tercatat mencapai 1,37 juta orang.
"Tetapi angka itu juga termasuk jumlah yang besar atau meningkat 30 persen jika dibandingkan tahun lalu," kata Chen.
Dia mengharapkan selain membantu pariwisata di Bali, adanya buku panduan praktis tersebut juga diharapkan mencegah permasalahan yang dihadapi wisatawan dari negeri panda itu seiring semakin meningkatnya jumlah kunjungan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra mengapresiasi buku praktis panduan pariwisata Pulau Dewata untuk wisatawan dari Tiongkok.
Wisatawan dari Tiongkok, kata dia, saat ini menduduki posisi pertama kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tahun lalu dari total sekitar 5,4 juta orang hingga November 2017 disusul Australia, India Jepang dan Inggris.
"Kami harap ini bisa menjadi pedoman dalam pelayanan wisatawan dari Tiongkok," ucap Yuniarta Putra. (WDY)