"Ini sebagai rasa empati kami. Semoga ini meringankan para pengungsi," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso ketika menggelar pertemuan dengan pelaku usaha di Kantor Bupati Karangasem, Selasa.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Wimboh Santoso dan masing-masing perwakilan perbankan dari Himbara di Bali kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri.
OJK memberikan bantuan sebesar Rp250 juta, Bank Mandiri Rp200 juta, BNI sebesar Rp200 juta, BRI sebesar Rp200 juta dan BTN sebesar Rp150 juta.
Ketua Dewan Komisioner OJK itu datang langsung ke Kabupaten Karangasem untuk mendengar masukan dari pelaku usaha terdampak erupsi untuk mengidentifikasi perumusan kebijakan otoritas terhadap dampak erupsi gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu.
Otoritas Jasa Keuangan akan menggolongkan kualitas pinjaman para debitur yang terdampak erupsi Gunung Agung menjadi lancar meski mereka tidak membayar pokok dan bunga kredit dalam jangka waktu tertentu.
Wimboh menambahkan jangka waktu penggolongan menjadi lancar itu biasanya dilakukan satu hingga dua tahun namun hal itu tergantung proses pemulihan dan tetap akan ditinjau kembali.
Sebelumnya Wimboh juga meninjau para pengungsi yang bertahan di pos pengungsian di GOR Swecapura Kabupaten Klungkung pada Senin (25/12).
Pihaknya mengapresiasi semangat para pengungsi dapat beraktivitas bahkan sebagian di antaranya melakukan kegiatan mengayam atau mengolah bambu untuk dijual kembali, mengisi hari-hari selama di pengungsian.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi bantuan yang diberikan OJK dan Himbara kepada pengungsi Gunung Agung.
Mas Sumatri mengatakan selama tiga bulan terakhir sejak aktivitas vulkanik Gunung Agung meningkat, ekonomi daerah itu terpuruk karena berhentinya sumber pemasukan daerah yakni dari sektor galian C dan pariwisata.
Dalam kesempatan itu, Mas Sumatri mengajak wisatawan untuk tidak takut berkunjungan ke Karangasem karena wilayah itu masih aman di luar radius rawan bencana yakni 6-10 kilometer dari kawah Gunung Agung.
Saat ini, lanjut dia, jumlah pengungsi yang tersebar di 240 titik di seluruh Bali mencapai 71 ribu atau menurun dari tiga bulan sebelumnya sejak status awas pertama kali Gunung Agung yang mencapai sekitar 200 ribu orang dari 28 desa di kawasan rawan bencana.(*)