Denpasar (Antara Bali) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC), terus melakukan pengelola kawasan pariwsata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer di Nusa Dua, Bali, Minggu, mengatakan pihaknya terus mendorong semangat perubahan di dalam perusahaan untuk mencapai visi menjadi ITDC sebagai perusahaan pengembang destinasi pariwisata kelas dunia.
Ia mengatakan selama lebih dari empat puluh tahun, pihak perusahaan telah bertumbuh sehat dan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pariwisata Bali, melalui keberhasilan pengembangan The Nusa Dua. Sekarang, selain tetap dituntut untuk mengoptimalisasi The Nusa Dua, melalui tugas akselerasi pembangunan The Mandalika dan penciptaan destinasi pariwisata baru lainnya di Indonesia,
ITDC dipercaya juga untuk turut serta dalam mengembangkan pariwisata nasional dan mendukung strategi pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sumber utama devisa negara. Untuk itu, semangat perubahan menjadi salah satu modal yang harus dimiliki perusahaan dalam bergerak maju dan menghadapi berbagai tantangan baru.
"Pemerintah telah mengamanatkan tugas-tugas baru bagi ITDC, sebagai pondasi untuk perusahaan bertumbuh semakin besar dan kuat dan bertansformasi menjadi perusahaan kelas dunia yang mampu mengembangkan kawasan pariwisata tidak saja di Bali, tapi juga di berbagai kawasan di Indonesia, bahkan di luar Indonesia," katanya.
Abdulbar lebih lanjut mengatakan pada momentum HUT ke-44 ITDC, pihaknya ingin kembali menegaskan bahwa tanpa semangat perubahan tidak mungkin dapat mewujudkan pertumbuhan dan mencapai visi tersebut.
Ia mengatakan semangat perubahan tersebut di bungkus dalam program transformasi ITDC yang telah berlangsung sejak pertengahan tahun lalu, dan yang hasilnya mulai terlihat melalui sejumlah progres nyata di The Mandalika.
Selain telah beroperasinya infrastruktur pengolahan air minum dengan teknologi "Sea Water Reverse Osmosis (SWRO)", saat ini di dalam kawasan telah beroperasi secara fungsional Masjid Nurul Bilad sejak September lalu. Juga tengah dibangun infrastruktur jalan di dalam kawasan sepanjang 6,6 km, serta penataan Pantai Kuta Mandalika.
"Peresmian beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika oleh Presiden Joko Widodo 20 Oktober 2017, dipastikan akan meningkatkan daya tarik kawasan sebagai tujuan investasi. Tujuh hotel memasuki tahap persiapan pembangunan, yang akan menyediakan 2.200 kamar pada tahun 2019," ucapnya.
Ia mengatakan sampai dengan Nopember 2017, total komitmen investasi yang masuk ke The Mandalika mencapai Rp12,7 triliun, dan pada akhir tahun ini, ITDC juga berencana menandatangani "Land Use and Development Agreement (LUDA)" seluas 120 hektare, termasuk di dalamnya pembangunan komplek sirkuit jalan raya Mandalika.
Abdulbar mengatakan perusahaan juga telah memulai peluang pengembangan destinasi baru melalui lini bisnis "Destination Management Organization (DMO)" untuk pengembangan kawasan di Singhasari Malang dan di Bali Utara. Lini bisnis baru lainnya yang direncanakan resmi beroperasi pada akhir tahun adalah "ITDC Nusantara Property dan ITDC Nusantara Utilities".
Menurut Abdulbar, semua kemajuan tersebut menjadi bukti dari adanya semangat perubahan di dalam perusahaan ITDC. Dalam pengelolaan the Nusa Dua pun terjadi perubahan-perubahan yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan perusahaan, salah satunya melalui perubahan pengelolaan kegiatan.
Dikatakan, kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mempromosikan kawasan The Nusa Dua, pada tahun ini mulai memberi pemasukan yang signifikan, seperti "Nusa Dua Light Festival dan Nusa Dua Fiesta".
"Perubahan dalam strategi pemasaran kawasan pun mulai membuahkan hasil, di antaranya dengan ditandatanganinya kerja sama dengan Xian Lian China dan Kyodo News Group yang diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan China dan Jepang ke The Nusa Dua," katanya.(I020)