Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat lonjakan jumlah agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau laku pandai di Bali karena gencarnya sosialisasi dan pembinaan kepada pelaku usaha kecil menengah.
"Minat masyarakat dan pelaku UKM bergabung menjadi agen laku pandai cukup tinggi," kata Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna di Denpasar, Jumat.
Kresna menjelaskan berdasarkan data sampai dengan Oktober 2017, BNI telah menambah kerja sama keagenan baru sekitar 1.340 agen atau melebih dari target yang ditetapkan sebanyak 1.215 agen baru sampai dengan akhir 2017.
Dia mengungkapkan total jumlah agen di wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai 2.696 agen dengan jumlah transaksi mencapai Rp115 miliar.
Bank BUMN itu tetap memperhatikan kualitas dan produktivitas para agen melalui pembinaan dan pelatihan yang juga menarik lebih banyak pelaku UKM menjadi agen termasuk program "starship".
"Program tersebut memberikan keuntungan tidak hanya berupa skema `fee` yang menarik tetapi juga hadiah berupa `branding` di tempat usahanya," imbuhnya.
Pihaknya juga memberikan kesempatan kepada agen laku pandai untuk mendapatkan tambahan modal usaha melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro.
"Hanya dengan suku bunga sembilan pesren dan jangka waktu hingga lima tahun, para agen akan dapat mendapatkan tambahan modal hingga Rp25 juta," ucapnya.
Untuk kebutuhan permodalan yang lebih besar pihaknya juga menyediakan pembiayaan hingga Rp500 juta dengan skema KUR ritel yang dapat diakses melalui aplikasi BNI kredit digital, proses pengajuan diklaim lebih praktis, mudah dan cepat. (WDY)