Badung (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali mewaspadai status Awas pada Gunung Agung karena dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata.
"Kami mulai berhati-hati dalam pencapaian target PAD saat ini, karena memang pengaruh alam sangat berpengaruh pada pariwisata di Bali umumnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Selasa.
Untuk itu, dia meminta Badan Pendapatan Daerah Badung untuk mengevaluasi pengaruh aktivitas Gunung Agung terhadap minat wisatawan mancanegara datang ke Bali umumnya dan Badung khususnya.
Adi mengharapkan dampak aktivitas Gunung Agung ke level awas ini tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Bali.
Ia mengharapkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Badung hingga triwulan ketiga ini dapat mencapai target lima juta wisatawan mancanegara.
Hal senada diungkapkan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyatakan dampak status awas Gunung Agung sangat berimbas pada aktivitas pariwisata di daerahnya.
"Kami tetap bekerja keras agar target kunjungan wisatawan tetap tercapai. Kami yakin penurunan tidak signifikan," katanya.
Mantan Ketua DPRD Badung berharap Gunung Agung tidak meletus dan gunung tertinggi di Bali ini tetap tenang.
"Menurut kajian dan analisis ahli vulkanologi bahwa 99,9 persen Gunung Agung ini pasti meletus, namun dengan memanjatkan doa mudah-mudahan ini tidak terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Badung menyerahkan bantuan sosial Rp2,4 miliar kepada Pemkab Karangasem untuk membantu kebutuhan para pengungsi Gunung Agung.
Giri Prasta menegaskan pemberian bantuan kepada pengungsi Gunung Agung ini berdasarkan sila kelima yang intinya semua insan, sama dapat dan sama rasa dari pemerintah yang mendistribusikan.
"Bencana yang diakibatkan alam yang juga berdampak masalah sosial kemasyarakatan, maka kami terketuk ingin membantu para pengungsi," ujarnya.(WDY)