New York (Antara Bali) - Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di
New York, Rabu, berbagi pengalamannya dengan negara-negara anggota PBB
dalam upayanya memerangi terorisme.
Menteri Luar Negeri RI Retno
Marsudi mewakili Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri GCTF (Global
Counter Terrorism Forum) ke-8 di Markas Besar PBB di New York.
"Dalam
pertemuan tadi saya sampaikan beberapa hal. Saya berikan contoh
bagaimana proses deredikalisasi dilakukan di Indonesia di desa Tenggulun
di Jawa Timur, tempat lahirnya mendiang Amrozi," kata Menlu Retno di
New York, Rabu.
Amrozi adalah pelaku Bom Bali I yang meledak pada
Oktober 2002 lalu dan divonis dengan hukuman mati. Eksekusi Amrozi
dilakukan pada November 2008.
Di Desa Tenggulun saat ini telah berdiri Yayasan Lingkar Perdamaian yang didirikan oleh saudara paling muda dari Amrozi.
Yayasan
tersebut didirikan untuk merangkul mantan tahanan teroris dan
menjadikan mereka sebagai agen perubahan atau agen untuk menangkal
terorisme, kata Menlu.
"Pengakuan-pengakuan mereka bisa dijadikan counter narasi untuk upaya memerangi terorisme," kata Retno.
Di dalam memerangi terorime, Indonesia dikenal sebagai negara yang berhasil memadukan pendekatan dengan soft power dan hard power.
Menlu
juga menyampaikan apa yang terjadi di kota Marawi di Filipina dan
kepentingan Indonesia di dalam membantu mengatasi krisis yang terjadi di
Filipina Selatan tersebut dengan mengadakan kerjasama trilateral
bersama Malaysia dan Filipina.
Kemudian juga dengan melaksanakan
pertemuan sub-regional untuk melawan pejuang terorisme asing dan
terorisme lintas batas di Manado pada akhir Juli lalu.
Dalam
pertemuan tingkat menteri di Markas PBB tersebut, Indonesia bersama
Australia mengetuai bersama kelompok kerja untuk detensi dan reintegrasi
dan juga kelompok kerja untuk memerangi ekstrimisme keras.
Menlu
Australia Julie Bishop juga menyampaikan perhatiannya terhadap ancaman
terorisme di tingkat regional seperti apa yang terjadi di Kota Marawi. (WDY)
Indonesia Berbagi Pengalaman Memerangi Terorisme di PBB
Kamis, 21 September 2017 14:27 WIB