Manado (Antara Bali) - Enam negara yang tergabung dalam pertemuan Sub
Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border
Terrorism (SRM FTF CBT) di Manado, Sulut, akan menggandeng perusahaan
media sosial untuk memburu keberadaan teroris.
"Salah satu poin
yang disepakati dalam pertemuan ini yakni mendorong kerja sama di antara
enam negara dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memberikan
layanan media sosial, video file sharing dan messaging," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto di Manado, Minggu.
Wiranto mengatakan ke enam negara tersebut yakni Indonesia,
Filipina, Malaysia, Brunai Darusalam, Australia dan Selandia Baru.
"Jadi perusahaan-perusahaan sosial media ini nantinya ikut membantu
kami mencari keberadaan teroris atau menangkal secara langsung," kata
Menko Polhukam Wiranto
Dia mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan peran media sosial untuk membendung pengaruh paham radikalisme dan terorisme.
Hal itu ditempuh seiring maraknya perekrutan pendukung kelompok terorisme dengan memanfaatkan media sosial.
Enam negara akan mengajak semua perusahaan media sosial untuk
membantu memerangi terorisme dan radikalisme melalui pesan perdamaian
dan toleransi.
Jika dilihat, ISIS memang kerap kali menggunakan sosial media untuk
merekrut anak muda bergabung dalam jaringan tersebut, sehingga hal yang
sama mestinya juga akan dilakukan untuk memproteksi anak muda kita dari
propaganda mereka.
ISIS adalah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah. Meski dilabel sebagai kelompok teroris, tapi sebagian warga mendukungnya.
Pertemuan pertama Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters
and Cross Border Terrorism (SRM FTF CBT) di Kota Manado Provinsi
Sulawesi Utara (Sulut). (WDY)
Enam Negara Siap Gandeng Perusahaan Medsos Buru Keberadaan Terorisme
Minggu, 30 Juli 2017 12:41 WIB