Jakarta (Antara Bali) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI/LBH) membantah telah menyelenggarakan kongres Partai Komunis
Indonesia (PKI) atau diskusi yang mengarah pada bangkitnya komunisme.
"Tidak ada sama sekali diskusi atau kongres tentang komunisme, acara
yang kami selenggarakan murni diskusi sejarah dan pentas seni yang
menampilkan beberapa seniman," kata Yunita salah satu narahubung YLBHI
kepada Antara di Jakarta, Senin dini hari.
Ia menjelaskan kronologis serta konsep acara yang diselengarakan
hingga akhirnya dikepung massa yang menduga adanya gerakan komunisme.
Diskusi yang diselenggarakan bertema "Asik Asik Aksi", beberapa
narasumber menjelaskan tentang sejarah 1965, berdasarkan info dari akun
Twitter resmi Kontras (@KontraS).
Poster yang disebarkan LBH Jakarta yang beralamat di Jalan
Diponegoro No 74, Menteng, Jakarta Pusat menuliskan adanya penampilan
musik, puisi, stand up comedy dan diskusi yang mengangkat tentang
kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi.
Acara tersebut mengangkat tagar #DaruratDemokrasi #PolisiTakBerdaya.
Beberapa waktu, sekitar pukul 22.00 WIB, ratusan massa yang
mengatasnamakan dari beberapa lembaga masyarakat mengepung gedung
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Menteng, Jakarta,
hingga Senin dini hari.
"Semakin malam massa semakin bertambah, dan beberapa diantaranya
sempat melempari kerikil ke dalam Gedung YLBHI," masih informasi dari
Yunita.
Yunita mengatakan massa banyak yang memberikan intimidasi verbal
kepada para penyelenggara acara di YLBHI. Awalnya YLBHI menyelenggarakan
sebuah diskusi kebangsaan yang diselingi acara kesenian.
"Mereka yang mengepung mengira diskusi memuat unsur komunis, padahal
kami tidak ada tema acara seperti yang dimaksud. Dan pihak keamanan
nampak kurang tegas dalam melakukan penjagaan terhadap berlangsungnya
acara tersebut," katanya. (WDY)
YLBHI Membantah Selenggarakan Kongres PKI
Senin, 18 September 2017 7:29 WIB