Denpasar (Antara Bali) - Direktur Utama Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Lamon Rutten mengatakan hasil tambang timah yang merupakan salah satu unggulan ekspor seharusnya bisa menentukan mekanisme perdagangan, pasar dan harga dari komoditas unggulan strategis.
"Indonesia memiliki daya saing kuat dan nilai tambah komoditas yang diperdagangkan untuk tujuan ekspor dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Lamon Rutten di sela acara "Indonesia Tin Coference and Exhibition (ITCE) 2017" di Nusa Dua, Bali, Senin.
Ia mengatakan komuditas timah sebagai salah satu unggulan strategis Indonesia, sejak ratusan tahun lalu pasar dan harganya masih di bawah kendala pelaku asing atau luar negeri. Akibatnya harga timah di dalam negeri cenderung ditekan, dan tanggung jawab untuk mereklamasi bekas tambang timah tidak dapat direalisasikan.
Lamon mengatakan melalui pertemuan dan seminar dengan lembaga terkait, sehingga sejak 30 Agustus 2013 Indonesia telah memiliki acuan harga timah ekspor melalui mekanisme pasar fisik yang diselenggarakan ICDX.
Oleh karena itu, kata dia, sehingga sampai saat ini harga timah ICDX yang mencerminkan sebagai negara produsen timah telah mempengaruhi pasar timah lainnya yang ada di mancanegara. Bahkan, terkadang harga timah ICDX jauh lebih menarik dibandingkan pasar lainnya.
"Keberhasilan Indonesia menciptakan acuan harga timah ekspor telah diperhitungkan negara-negara pengguna timah yang notabene negara industri. Hal itu dapat dilihat dari volume ekspor timah saat ini telah mencapai 68,76 persen ditujukan ke negara pengguna," katanya.
Pada hal sebelum adanya bursa timah di Indonesia, nyaris 90 persen volume timah di ekspor ke Singapura. Selanjutnya dari negara itu kemudian di ekspor ke berbagai negara.
Dikatakan Lamon, ICDX sejak tahun 2014 rutin menyelenggarakan ITCE yang salah satu tujuannya sebagai ajang pertukaran informasi para pelaku usaha timah baik yang ada di dalam negeri maupun dari mancanegara.
"Dari pertemuan itu diharapkan menghasilkan inovasi terbaru diberbagai bidang industri timah. Di lain sisi, ICDX juga berharap ITCE menjadi salah satu ajang bergengsi di dunia karena senantiasa mempresentasikan narasumber yang kredibel dan kapabelitas dibidangnya," ucapnya.
Ia mengatakan komitmen ICDX tersebut didedikasikan untuk mensejajarkan industri timah Indonesia dengan negara produsen lainnya, dapat mengolah timah menjadi bahan baku sehingga memiliki nilai tambah yang semakin tinggi daya saing berkompetisi di pasar global.
"Itulah sebabnya ICDX pada `Tin Conference 2017` mengangkat tema `Tin Beyond Boundaries; Integrating the Tin Industry for Sustainable Economic Growth`," katanya. (WDY)
ICDX Bisa Menentukan Harga Pasar Timah Indonesia
Senin, 28 Agustus 2017 15:03 WIB