Bangli (Antara Bali) - Frits Effren Pello ditetapkan sebagai Plh Kepala Rumah Tahanan Negara Bangli, Bali, setelah P Widiawan dicopot dari jabatan itu karena menerima suap dari seorang narapidana pengedar narkoba.
Frits Effren Pello saat mendampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali Kristiadi yang berkunjung ke Rutan Bangli, Selasa mengatakan, dirinya baru menerima SK pengangkatan itu per 10 Mei 2011.
"Saya akan menunaikan tugas ini sesuai aturan yang ada," kata pria yang sebelumnya menjabat Kabid Kamtib, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali itu singkat.
Kepala Rutan Bangli Widiawan menerima uang suap dari narapidana kasus narkoba, Rudi Saputra Siregar (30) yang ditangkap petugas Polres Badung, Minggu (8/5) sekitar pukul 16.00 Wita di halaman Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.
Kristiadi mengatakan bahwa ulah Widiawan telah mencoreng institusinya karena berkaitan masalah moralitas, apalagi terlibat dalam kasus narkoba.
Karena itu, pihaknya mengambil tindakan tegas untuk mencopot Widiawan dari jabatannya dan ditarik ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali di Denpasar.
Pihaknya juga telah membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut. Untuk itu, semua pihak yang berkaitan akan dimintai keterangan, termasuk lima petugas jaga Rutan Bangli yang saat kejadian sedang bertugas.
"Tim telah memanggil lima orang penjaga, dan pihak-pihak lain juga akan kami mintai keterangan berkaitan kasus tersebut," kata pria yang baru dilantik menjadi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali pada 5 Mei 2011 itu.
Dalam kunjungan itu, Kadiv Pemasyarakatan Kristiadi menyempatkan mengunjungi blok-bolok di rutan. Ia juga melihat blok tempat Rudi Saputra Siregar ditahan serta ke blok tahanan wanita.
Sementara itu setelah tertangkapnya Rudi Saputra Siregar dan terungkapnya keterlibatan Widiawan dalam kasus tersebut, suasana di sekitar Rutan Bangli mendadak sepi.
Hal itu tidak seperti biasanya, yakni menurut sejumlah keterangan, narapidana Rutan Bangli kerap keluar untuk berbelanja, sehingga pengamanannya terkesan longgar.(*)