Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, terus berupaya meningkatkan kesehatan tumbuh kembang anak dan balita di daerah itu melalui pelatihan kelompok kerja teknis Bina Keluarga Balita (Pokjanis BKB) tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Badung, Bali, Putu Rianingsih di Mangupura, Selasa mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk memberdayakan orang tua dan anggota keluarga agar mampu memantau tumbuh kembang anak secara optimal untuk mewujudkan SDM berkualitas.
"Dengan dukungan keluarga dalam upaya ini diyakini dapat mewujudkan keluarga yang berkualitas," katanya.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti 74 peserta, terdiri dari Pokjanis Kecamatan dan Tim Tenis Desa/Kelurahan se-Badung. "Untuk narasumber acara ini dari BKKBN Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Badung dan Ikatan Guru TK Indonesia," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung yang selaku Pengelola BKB, Nyonya Kristiani Suiasa mengatakan, pelatihan Pokjanis dan tim teknis BKB ini sangat penting agar terwujudnya keluarga sehat dan sejahtera dengan melatih keterampilan kader.
"BKB ini merupakan gerakan masyarakat, yang diarahkan pada peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan keluarga, dalam rangka membina tumbuh kembang anak balita secara optimal menuju terciptanya keluarga berkualitas dimasa depan," katanya.
Dengan pembangunan SDM yang berkualitas hendaknya dimulai dari keluarga dan dilaksanakan sejak dini.
"Pembentukan kelompok BKB di masyarakat tidak akan dapat berjalan dengan baik, apabila tidak didukung kader-kader masyarakat yang tangguh, gigih dan mempunyai jiwa serta semangat kerja secara sukarela," katanya.
Pokjanis serta kader BKB memiliki peran dan tugas yang sangat penting, yaitu membantu memberikan bimbingan, penyuluhan, pencatatan dan pelaporan, rujukan, pemantauan tumbuh kembang anak balita, mengembangkan model Alat Pemainan Edukatif (APE) serta mendayagunakan media interaksi yang berkaitan dengan proses tumbuh kembang anak balita di wilayah masing-masing. (WDY)