Dinas Perikanan Badung latih pengusaha dongkrak produk olahan ikan

Badung (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali, melatih para pengusaha sektor perikanan untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk olahan ikan.

"Kami berharap pelaku usaha perikanan bisa memiliki sertifikasi dan kemampuan yang baik, karena dengan memiliki kemampuan cara mengolah makanan secara otomatis dapat meningkatkan hasil pendapatan mereka," ujar Kepala Dinas Perikanan Badung I Nyoman Suardana dalam keterangan tertulisnya di Badung, Selasa.

Ia menjelaskan Kabupaten Badung memiliki potensi perikanan yang cukup besar dan memiliki daya tarik tersendiri dengan banyaknya hotel berbintang, restoran, dan kafe, yang menyediakan makanan dari berbagai jenis ikan, khususnya di wilayah Pantai Kedonganan dan Jimbaran.

Baca juga: Pemkab Badung terus kampanyekan Gemarikan ke masyarakat cegah stunting

"Untuk itu kami mengajak para pelaku usaha perikanan yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran agar lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan hasil perikanan yang ada, sehingga memiliki daya saing di pasar modern," kata dia.

Dalam pelaksanaan bimtek selama dua hari itu, pihaknya juga mengundang koki dari Indonesia Chef Association dengan materi praktek tentang penanganan ikan segar dan teknik pembuatan olahan ikan.

"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan wawasan, dari pelaku usaha perikanan, khususnya pengolah dan pemasar, seiring juga dengan perkembangan pariwisata yang sudah mulai bangkit dan dapat menguatkan ketahanan pangan," ujar Nyoman Suardana.

Sementara itu Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung Kristiani Suiasa mengatakan selain sektor wisata sebagai potensi unggulan yang berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah, Kabupaten Badung juga memiliki potensi perikanan yang cukup besar dengan wilayah pesisir pantai yang membentang sepanjang 82 kilometer.

Baca juga: Menteri PPPA bicara Gemarikan untuk atasi stunting di Bali

Menurut dia, bidang perikanan menjadi salah satu alternatif masyarakat sebagai mata pencaharian serta dapat menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.

"Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan untuk menghasilkan produk yang mampu berdaya saing di pasaran dan pada akhirnya turut meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan dari pelaku usaha," katanya.