Jakarta (Antara Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta
Raya (Kapolda Metro Jaya) Inspektur Jenderal Pol. M Iriawan menyatakan
bahwa kondisi dua anggota Brigade Mobil (Brimob) yang menjadi korban
penusukan di Masjid Falatehan, kawasan Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan,
Jumat malam (30/6), stabil dan dalam keadaan sadar.
"Anggota Brimob kondisinya stabil. Sekarang anggota sedang di RS
Kramat Jati, sudah dipindahkan dari RS Pusat Pertamina karena penanganan
RS Kramat Jati juga sudah luar biasa canggih dan bagus. Stabil artinya
sadar," katanya di Jakarta, Jumat malam.
Dia mengatakan salah satu korban akan menjalani operasi akibat
tusukan pisau sangkur yang dilakukan oleh orang yang diduga bernama
Mulyadi (27) usai Shalat Isya di Masjid Falatehan, di sekitar Blok M,
Jakarta Selatan.
"Memang ada luka di pipi sebelah kanan yang satu, yang AKP cukup
robek, yang satu lagi yang briptu ada tusukan tadi, sekarang sedang akan
dioperasi jam 01.00 WIB nanti, setelah enam jam dari makan malam
terakhir," tuturnya.
Dia mengatakan dapat berkomunikasi dengan korban, namun mereka masih dalam penanganan pihak rumah sakit. "Yang jelas sudah ditangani penanganan pertama. Sadar bisa bicara,
saya bisa bicara sama dia. Dia hafal betul apa yang terjadi, lain
sebagainya," ujar Kapolda Metro Jaya.
Dia menuturkan pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas dengan
menembak pelaku karena pelaku yang lari keluar masjid dapat membahayakan
masyarakat sekitar dan anggota kepolisian lainnya.
"Setelah dilakukan pengejaran, supaya berhenti, malah balik
menyerang anggota kami, anggota Brimob, terpaksa kita lakukan
pelumpuhan," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya telah memberikan tembakan peringatan, tapi tidak diindahkan pelaku.
"Peringatan juga tidak digubris, malah akan menyerang kembali, kita
tembak meninggal dunia. Sekarang sedang didalami oleh tim gabungan dari
densus, Polda Metro semuanya untuk mengungkap identitas bersangkutan,"
katanya.
Dia mengatakan pihaknya memang menemukan kartu tanda penduduk
(KTP), tapi masih perlu dilakukan pendalaman untuk mengungkap identitas
pelaku.
"Belum pasti sama dengan yang ada di badannya dengan identitas yang
bersangkutan. Sementara kita identifikasi, kita perlu dalami, kita perlu
cek alamat yang bersangkutan," ujarnya.
Iriawan mengatakan pihaknya juga memeriksa tas ransel yang
mencurigakan yang didapatkan di dalam masjid. Tas ransel itu setidaknya
berisikan kabel, dan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Polda Metro
Jaya meledakkannya. (WDY)
Dua Brimob Korban Penusukan Stabil dan Sadar
Sabtu, 1 Juli 2017 9:49 WIB