Mangupura (Antara Bali) - Legislator Kabupaten Badung, Bali, meminta pemerintah setempat menambah SMAN di Kecamatan Abiansemal, sehingga 1.200 lulusan SMP berkesempatan mengenyam pendidikan lanjutan.
"Dengan adanya sistem zonasi dan rayon ini dikhawatirkan tidak dapat menampung 1.200 lulusan SMP di Kecamatan Abiansemal yang hanya memiliki SMAN 1 Abiansemal saja, sehingga perlu adanya solusi dari pemerintah," kata Anggota DPRD Badung I Putu Alit Yandinata di Mangupura, Senin.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan pemerintah daerah membangun satu sekolah SMAN di Kecamatan Abiansemal, atau adanya SMAN 2 Abiansemal. "Hal ini dikarenakan kuota untuk menampung siswa sudah tidak cukup hanya di SMAN 1 Abiansemal," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan kalau siswa yang tidak dapat di SMAN 1 Abiansemal, mereka harus memilih SMK setempat yang juga hanya ada satu sekolah.
"Kami hanya ingin anak-anak di Abiansemal dapat memilih keinginannya bersekolah," ujarnya.
Walaupun kewenangan SMA/SMK sudah diambil alih Provinsi Bali, kata Yandinata Pemerintah Kabupaten Badung hendaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Apabila Provinsi Bali tidak memiliki anggaran untuk membangun sekolah tersebut, diharapkan Kabupaten Badung dapat membantunya dengan memohon persetujuan dari Pemprov Bali," ujarnya.
Solusi yang kedua adalah, Pemprov Bali yang menyediakan lahan, kemudian Pemkab Badung yang membangun sarana dan prasarannya sekiolah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Badung Ketut Widia Astika mengakui kebutuhan sekolah di Badung masing kurang terutama untuk sekolah SMA.
"Sebelum aturan baru yakni kewenangan SMA diambil alih provinsi, kami sudah buat kajian ini dan kami sudah siap membangun sekolah SMA di tiga kecamatan yakni Kuta Selatan, Kuta Utara, dan Abiansemal," katanya.
Namun, karena terbentur aturannya, maka tidak jadi membangun sekolah tersebut, sehingga pihaknya akan koordinasikan ke Disdikpora Provinsi Bali untuk membangun sekolah di tiga kecamtan tersebut karena kebutuhan gedung SMA di Badung masih kurang.
"Melihat jumlah lulusan SMP di Kabupaten Badung mencapai 9.000 siswa lebih dan adanya penerapan zonasi ini, maka perlu adanya upaya ini," ujarnya. (WDY)