Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong adanya payung hukum mengenai standardisasi harga paket wisata di daerah itu, sebagai salah satu upaya untuk menjaga kualitas pariwisata.
"Saya rasa solusinya adalah dengan membuat payung hukum terkait standardisasi harga minimum untuk paket wisata. Standardisasi ini akan digunakan patokan atau dasar bagi pelaku industri pariwisata dalam menjual paket wisatanya," kata Pastika saat menerima audiensi rombongan Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, kalau ada travel yang menjual harga di bawah standar yang ditetapkan, maka dengan payung hukum itu dapat diberikan sanksi yang tegas.
Pastika berpandangan bahwa persaingan tidak sehat yang terjadi di kalangan pelaku industri pariwisata dengan memberi harga semurah-murahnya tanpa memperhatikan kualitas akan memberi dampak besar pada citra pariwisata Bali.
"Oleh karena itu, semua komponen masyarakat baik itu pelaku industri pariwisata maupun para akademisi agar membuat kajian terkait standardisasi tersebut, dengan cara ini kualitas pariwisata akan dapat terjaga," ujarnya.
Di samping itu, orang nomor satu di Bali ini juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya teror yang akhir-akhir ini banyak terjadi, terlebih Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia sehingga kondusivitas serta keamanan menjadi hal penting yang harus dijaga.
Di sisi lain, Pastika pun mengajak para pelaku pariwisata untuk bersiap-siap menyambut pertemuan IMF-World Bank yang akan dilaksanakan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018 yang rencananya diikuti oleh 15 ribu peserta dari 158 negara di dunia.
"Tahun depan kita akan melaksanakan event akbar IMF - World Bank. Ini adalah kesempatan emas untuk membangun pariwisata Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Jadi saya minta siapkan dari sekarang promosi, pertunjukan seni serta destinasi pariwisata yang kita miliki. Kita berikan yang terbaik bagi kemajuan pariwisata kita," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penentu Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terus mengalami peningkatan.
"Sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut, Bali dituntut untuk dapat menyediakan pariwisata berkualitas bagi wisatawan, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," kata pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu..
Namun pihaknya amat menyayangkan adanya beberapa pelaku industri pariwisata yang bersaing dengan tidak sehat dalam upaya menarik wisatawan dengan memberikan harga paket wisata yang sangat murah dan menomorduakan kualitasnya dan hal ini berdampak buruk bagi citra pariwisata Bali.
"Persaingan tidak sehat antar pelaku industri pariwisata telah berimbas pada kualitas pariwisata itu sendiri. Paket wisata dijual dengan harga sangat murah dan tentu saja kualitasnya juga murahan. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi pariwisata kita ke depannya," ucap Cok Ace yang juga mantan Bupati Gianyar itu. (WDY)